5 Fakta Viking dan Peradaban Islam

Dalam sebuah serangan balik, pasukan Emir membuat perangkap untuk armada Viking di Sungai Guadalquivir, 30 kapal dan seribu prajurit Viking menjadi korban dalam insiden itu.”

Viking juga ditemui di Turki, terutama di Khazar dan Bulgar, dimana kedua kota itu merupakan kekuatan yang dominan di wilayah tersebut ketika Rus (Viking) tiba.

Teks-teks dahulu menunjukkan betapa kuatnya Turki di masa itu, dimana Rus tidak bisa hanya datang dan mengayunkan pedang mereka untuk mengambil alih wilayah tersebut.

Jonathan Clements menjelaskan bahwa Viking enggan meninggalkan dunia Muslim, mereka lebih memilih untuk menjadi tentara bayaran, atau berdagang dengan komoditas yang berharga.

Mereka (Viking) mungkin telah menjadi perampok di rute akhir perdagangan eropa, tapi ketika tiba di Timur Tengah, mereka adalah pedagang.”

“Saya telah melihat Rus (Viking), datang untuk berdagang dan kemudian berkemah,” tulis Ibn Rustah.

“Mereka (Viking) memperlakukan pembantu mereka dengan baik dan berpakaian indah karena mereka adalah pedagang yang sangat menarik.” (Ahmed Ibn Fadlan)

  1. Pedagang Viking

Orang-orang Viking dan peradaban Muslim mendirikan pusat-pusat perdagangan seperti di Kiev dan Novgorod, sebagai bagian dari “Volga Trade route,” di mana hal ini diyakini sebagai awal mula pencatatan pertama mengenai Viking, atau Rus.

Koin Arab menjadi alat tukar Viking York dan Viking Dublin antara abad 10 dan 12, dan itu digunakan sebagai mata uang seperti biasa.

Dalam dunia perdagangan dan pertukaran, perak skandinavia banyak beredar di Timur. Para pedagang dari Peradaban Muslim sangat berhasarat untuk memiliki “topi dan mantel yang terbuat dari bulu rubah hitam, salah satu benda yang paling berharga dari semua pakaian berbahan dasar bulu milik viking.