Eramuslim – Sebanyak 1.520 pasukan gabungan Irak beserta milisi Syiah dan aliansi internasional AS dilaporkan tewas sepanjang bulan ke tiga perebutan kota Mosul bulan Desember tahun 2016 kemarin, seperti dilansir kantor berita Amaq, dekat dengan kelompok mujahidin Islam Irak.
Bom mobil, sniper, dan misi pemboman bunuh diri menjadi cara jitu menewaskan dan memukul mundur pasukan gabungan, dimana 11 tank dan puluhan kendaran lapis baja lainnya milik pasukan pemerintah Syiah Baghdad dan aliansinya berhasil dihancurkan.
Di bulan November kemarin Amaq melaporkan sebanyak 2.671 pasukan Irak tewas ditangan pejuang mujahidin Islam. Jumlah ini hampir sama dengan data yang dikeluarkan PBB, dimana lebih dari 2 ribu pasukan Irak tewas dalam pertempuran Mosul, dan sekitar 672 orang di bulan November.
Jika laporan dokumentasi ini akurat, total 6.491 pasukan gabungan Irak tewas dalam 3 bulan pertama operasi perebutan kota Mosul yang dimulai pada Senin 17 Oktober tahun 2016.
Hingga kini pemerintah Irak enggan membantah ataupun mengeluarkan pernyataan resmi jumlah tentara mereka yang tewas dalam pertempuran Mosul.
Perlu di ingat bahwa konflik bersenjata Irak dipicu sikap diskriminatif pemerintahan Perdana Menteri Syiah Nouri Maliki sejak berhasil menggulingkan Saddam Hussein pada tahun 2003 lalu. (Memo/Ram)
