Saudi Syaratkan Tebusan Uang pada Para Pangeran Jika Ingin Dibebaskan

Sumber tersebut mengatakan, seorang pengusaha membayar puluhan juta riyal Saudi dari rekeningnya setelah dia menandatangani kesepakatan. Dalam kasus lain, seorang mantan pejabat senior setuju menyerahkan saham senilai empat miliar riyal Saudi.

Sumber kedua mengatakan, pemerintah Saudi yang membekukan rekening bank dari orang-orang yang ditangkap, pada awal pekan mengeluarkan perintah untuk mengambil alih aset yang tidak terbebani utang atau merampas aset tersebut.

Tidak ada komentar langsung dari pemerintah Saudi mengenai kesepakatan tersebut. Sumber-sumber yang mengungkap kesepakatan itu menolak diidentifikasi karena dokumen kesepakatan memang tidak dipublikasikan.

Kesepakatan seperti itu, menurut analis, dapat membantu mengakhiri ketidakpastian mengenai tindakan keras komisi anti-korupsi Saudi. Namun, langkah itu juga dapat mempengaruhi persepsi risiko Arab Saudi di kalangan investor.

”Menghilangkan ketidakpastian tentang apa yang akan dilakukan otoritas Saudi berjalan menjauh untuk memberi kenyamanan pasar sehingga rezim tersebut mendapatkan rumahnya dalam rangka dan memasukkan defisit,” ujar Louis Gargour, pendiri dan manajer LNG Capital yang berbasis di London, dilansir Minggu (19/11).

“Dari sudut pandang kebebasan sipil, yang jelas-jelas mempenjara orang tidak memberi kita kenyamanan, dan karena itulah kita telah melihat spread pada obligasi Saudi naik 50 poin atau lebih luas,” ujarnya.

Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin memastikan bahwa Washington mengamati dengan seksama situasi di Arab Saudi. Ketika ditanya tentang kesepakatan untuk menyerahkan kekayaan demi kebebasan tahanan, Mnuchin mengatakan kepada CNBC; ”Saya pikir Pangeran Mahkota (Mohammed bin Salman) melakukan pekerjaan yang hebat dalam mengubah negara ini.” (It/Ram)