Kantor berita Associated Press menuding pemerintah Amerika Serikat berada di balik keputusan bebasnya mantan presiden Mesir, Husni Mubarak, dalam vonis keputusan hakim pengadilan Kairo yang dibacakan hari Sabtu (29/11).
Dalam pemberitaannya, Associated Press, menyebut bahwa keputusan bebas Husni Mubarak adalah hasil rekomendasi dari Amerika Serikat, di mana pemerintah AS menganggap Mubarak sebagai sekutu terkuat di negara Arab, di samping fasilitas yang banyak diberikan oleh penguasa Mesir selama lebih dari 32 tahun ini.
Kantor berita asal Amerika ini menyebut keputusan hakim dalam sidang hari Sabtu (29/11) sebagai lelucon ditengah tangis keluarga para syuhada revolusi 2011.
Menurut Associated Press, Mubarak akan dibebaskan secara penuh setelah menjalani masa kurungan tahanan sekitar 3 tahun atas dakwaan korupsi selama menjabat orang no 1 di Mesir. (Dostor/Ram)
