Demonstran Hong Kong Berani Memanah Polisi

Bentrokan antara demonstran dan polisi di Hong Kong seringkali diwarnai aksi kekerasan parah. Unjuk rasa yang awalnya memprotes rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi ini meluas menjadi unjuk rasa menuntut reformasi. Berlangsung sejak Juni lalu, unjuk rasa ini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Situasi semakin panas sejak pekan lalu, para demonstran mengerahkan strategi baru yang disebut ‘blossom everywhere‘ atau ‘mekar di mana-mana’. Dengan strategi baru itu, kelompok-kelompok kecil demonstran memblokade jalanan, melakukan pengrusakan demi memperluas penyebaran personel kepolisian, menyerbu jaringan kereta bawah tanah dan memaksa sekolah-sekolah diliburkan dan pusat perbelanjaan ditutup.

Para demonstran dan mahasiswa yang ikut unjuk rasa, menduduki sejumlah universitas terkemuka di Hong Kong. Sebuah poster yang beredar luas di media sosial menyerukan ‘aksi dini hari’ untuk berlanjut hingga Senin (18/11) waktu setempat. “Bangun pagi, langsung targetkan rezim, tekan ekonomi untuk meningkatkan tekanan,” demikian bunyi seruan tersebut.

Biro pendidikan setempat menyatakan sekolah-sekolah akan tetap diliburkan hingga awal pekan ini ‘demi keselamatan’.[dtk]