29 Persen Rakyat Bangladesh Keracunan Arsenik

Ini adalah angka yang luar biasa dari sebuah negara yang rakyatnya keracunan unsur arsenik di dalam tubuhnya. Diperkirakan 29 persen rakyat Bangladesh tubuh dan kesehatannya telah terkontaminasi oleh unsur arsenik.

Kepala Perencanaan Departemen Kesehatan Umum Bangladesh, Mustafizur Rahmah di Dhaka kemarin memberikan keterangan kepada pers bahwa kondisi kesehatan rakyat Bangladesh saat ini sangat memprihatikan. ¨Dari 8. 000 perkampungan yang telah kami teliti di seluruh penjuru negeri, kami menemukan 100 persen atau dari 8. 000 perkampungan tersebut penduduknya telah terkontaminasi racun arsenik, ¨ terangnya seperti dikutip ArabNews.

Padahal, sejak tahun 1970 PBB lewat sebuah programnya telah melakukan usaha dan gerakan meminum air bersih di negara ini. Tapi tingkat pencemaran dan kerusakan sumber-sumber air bersih di Bangladesh sudah sangat tinggi dan terlalu sulit untuk diatasi. Menurut perkiraan, hari ini lebih dri 10 juta rakyat Bangladesh telah teracuni dan terkontaminasi racun arsenik melalui air yang mereka minum.

Tidak ada yang mengajari mereka untuk melakukan pemeriksaan air dari kandungan arsenik, dan hal ini penyebabkan peningkatan angka pasien kanker dan tumor di Bangladesh. Salah satu penyebab yang paling susah di atas adalah, hingga hari ini sebagian besar rakyat Bangladesh masih mengandalkan air sungai sebagai sarana dan sumber air minum mereka. Dan seperti yang diketahui, air sungai yang sudah ada telah lama tercemari oleh limbah dan industri yang berada di pinggirin sungai.

UNICEF pernah melakukan program dan gerakan menggali sumur, namun rakyat Bangladesh yang memiliki tradisi kuat meminum air sungai mengatakan air yang keluar dari sumur tersebut adalah air setan. Racun arsenik adalah pembunuh dengan jarak waktu yang lambat. Jika hal ini tidak bisa di atasi dengan segera, bisa kandungan arsenik dalam tubuh akan menjadi penyebab utama kematian massal di Bangladesh di masa yang akan datang.

Kerusakan alam yang terjadi di Bangladesh memang sudah sangat parah. Tak hanya air sungai yang sudah teracuni, dari hasil penelitian World Bank air tanah pun sudah tercemari oleh racun yang sama. (Herry Nurdi/ ArabNews)