Cerita Manusia Burung dan Patung Jihad di Museum Islam Australia

Di galeri kedua, kontribusi umat Islam dalam peradaban dunia di kupas tuntas. Galeri ini memuat sumbangsih Islam terhadap peradaban dunia dalam berbagai bidang seperti astronomi, matematika, navigasi, kesehatan, sastra dan lain sebagainya.

Perhatian pertama di galeri ini pasti akan tertuju pada sosok pria bersurban yang membentangkan tangannya seperti manusia burung dengan dua sayap dan badan mirip pesawat. Ternyata dia adalah ilmuwan muslim, Abbas ibn Firnas, penemu rancangan pesawat terbang jauh sebelum Wright bersaudara. Kemudian ada lagi penemu permainan catur yang ternyata juga ilmuwan muslim.

Selain sosok Abbas ibn Firnas, dua patung kembar berwarna emas dengan judul Big Jihad juga menjadi perhatian utama di ruangan ini. Patung tersebut merupakan karya Abdul-Rahman Abdullah, seniman multidisipliner sekaligus pemahat komersil yang berasal di Perth.

Big Jihad mengeksplorasi makna jihad yang lebih luas, di mana dalam Islam merupakan pergulatan internal dalam diri/jiwa kita (ego atau kemauan diri) atau jihad melawan hawa nafsu.

Pada galeri ketiga, beragam karya seni dari berbagai seniman muslim disajikan secara artistik. Dr Mahmoud Mohammed menyebutkan, karya-karya seni ini diganti secara berkala sesuai tema yang diangkat. Biasanya dilakukan tiga bulan sekali.

Selanjutnya, dilantai dua terdapat galeri keempat yang menyajikan informasi seputar arsitektur Islam. Mayoritas gambar yang disajikan adalah arsitektur masjid-masjid unik dan bersejarah di dunia. Di sini juga terdapat sebuah monitor interaktif yang akan mengumandangkan suara azan dari berbagai negara sesuai pilihan pengunjung. Mesin tersebut dilengkapi dengan peta dunia.

Kemudian di galeri kelima, pengunjung akan disuguhi sejarah masuknya Islam di Australia, masjid pertama di Australia serta para muslim Australia yang berkontribusi besar dalam berbagai bidang. Terdapat juga sebuah layar lebar berisi film dokumenter tentang sejarah Islam di Australia. (okz)