Era MBS, Kini di Pantai Arab Saudi Bebas Pakai Bikini dan Peluk Pasangan

Menurutnya, para pengunjung pantai berenang di perairan pirus dan wanita kebanyakan mengenakan bikini, beberapa di antaranya merokok shisha.

Saat matahari terbenam, para penari beraksi mengikuti musik Barat di atas panggung , disekitarnya para pasangan banyak  berpelukan.

Di banyak negara, pemandangan seperti itu hal biasa. Namun, terkesan asing untuk Arab Saudi yang banyak berada banyak lokasi suci Islam dan mendukung paham Wahhabisme, mazhab agama yang dikenal kaku.

Pure Beach berada di King Abdullah Economic City, berada sekitar 125 kilometer (sekitar 80 mil) di utara pusat kota Jeddah.

“Saya dibesarkan di sini, dan beberapa tahun yang lalu kami bahkan tidak diizinkan untuk mendengarkan musik, jadi saat  ini seperti surga,” kata Hadeel Omar, turis lainnya asal Mesir, seperti dikutip dari Times of Israel, Senin (18/10/2021).

Negara ini mengalami perubahan di bawah putra mahkota dan penguasa de facto, Mohammed bin Salman (MBS), yang berkuasa sejak 2017.

Tetapi Putra Mahkota MBS juga telah meluncurkan tindakan keras terhadap yang berbeda pendapat, menahan aktivis hak-hak perempuan, ulama dan jurnalis. Sebuah laporan intelijen Amerika Serikat menuduhnya menyetujui pembunuhan brutal tahun 2018 terhadap jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul.

Reformasi sosial kerajaan di kawasan Teluk itu didorong oleh keinginan untuk mendiversifikasi ekonominya yang bergantung pada minyak, termasuk dengan merangsang pariwisata dan pengeluaran domestik.

Hanya pelancong bisnis dan peziarah Muslim yang dapat berkunjung hingga 2019, tapi kini Arab Saudi mulai menawarkan visa turis kepada siapapun. [SINDO]