Hari Kedua, Buldoser Zionis Lanjutkan Penghancuran Maghariba

Hari Rabu (7/2), hari kedua proyek penghancuran sisi Magharibah. Buldoser-buldoser Zionis Israel terus merangsek maju dan merusak jalan historis menuju pintu Maghariba yang mengarah ke wilayah Masjid Al-Aqsha.

Sasaran mereka adalah dua ruangan dari Masjid Al-Aqsha Al-Mubarak yang berdempetan dengan tembok Barat Masjid.

Al-Aqsha Foundation menegaskan bahwa upaya penghancuran sudah benar-benar dilakukan oleh Israel. Perusakan yang dilakukan lebih dari apa yang mereka lakukan hari Selasa kemarin. “Dua buah buldoser besar melanjutkan langkah penghancuran secara terus menerus ditambah sebuah truk besar yang berfungsi memindahkan bebatuan dan tanah yang hancur. Itulah batu-batu dan tanah bersejarah dalam Islam yang terletak di wilayah Maghariba, ” tulis Al-Aqsha Foundation dalam keterangannya.

Masih menurut Al-Aqsha Foundation, pasukan besar Zionis Israel juga melanjutkan upaya pemblokadean seluruh wilayah Masjid Al-Aqsha sejak kemarin. Siapapun Muslim yang berusia di bawah 45 tahun, terlarang memasuki wilayah Masjid Al-Aqsha. Sementara itu, Harakah Islamiyah di wilayah pendudukan 1948 menyatakan hari Kamis (8/2) akan kembali turun ke jalan untuk menghalangi aksi perusakan yang dilakukan Zionis Israel di Maghariba. Mereka mengajak seluruh umat Islam untuk berdiri menghalangi penghancuran sisi Maghariba Masjid Al-Aqsha dan tetap menjaganya. Pada hari Jum’atnya, Front Masyarakat Palestina juga menyatakan akan turun ke jalan untuk menyelamatkan Al-Aqsha.

Pagi tadi, sekitar pukul 10. 00 waktu setempat, Zionis Israel secara semena-mena menangkap tokoh penting Harakah Islamiyah di tanah pendudukan 1948, Syaikh Raid Shalah. Syaikh Raid Shalah ditangkap beserta tujuh orang pemimpin dan kader Harakah Islamiyah saat mereka melakukan aksi protes terhadap penghancuran bagian Masjid Al-Aqsha.

Mahmud Abu Atha, Koordinator Informasi Al-Aqsha Foundation, mengatakan bahwa keamanan Zionis Israel memberi pukulan bertubi-tubi atas Syaikh Raid Shalah dan Syaikh Kamal Khatib yang menjadi wakil ketua Harakah, juga Syaikh Abu Syaikhah ketua Al-Aqsha Foundation. Mereka memukul dengan menggunakan tongkat dan gagang senapan.

Wakil Arab yang ada di parlemen Israel Muhammad Barakat menyatakan agar Israel segera menghentikan upaya penggalian yang dilakukannya di Maghariba. Ia mengatakan, “Kejahatan yang dilakukan militer Israel di pintu Maghariba adalah pengulangan kejahatan yang pernah dilakukan Zionis Israel sekitar 40 tahun silam saat mereka juga menghancurkan desa Maghariba di tempat yang sama. Saat itu, Israel meratakan dengan tanah sekitar 140 rumah ditambah sejumlah toko yang ada di tempat tersebut. ” (na-str/pic)