Hawaii, Rumah Yang Nyaman Bagi Muslim

Parlemen menilai, kehadiran Islam di Hawaii patut disyukuri karena Islam telah berkontribusi banyak dalam meningkatkan kekayaan agama, ilmu pengetahuan, dan kesenian di wilayah tersebut. Peringatan ini juga menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk mengubah citranya di tengah masyarakat Hawaii yang telah dihancurkan oleh kelompok radikal Islam pascaperistiwa 11 September. Pandangan masyarakat Hawaii terhadap peristiwa tersebut terpecah belah. Ada yang menuduh Islam sebagai pihak yang paling bertanggung jawab. Namun, banyak pula yang menilai bahwa peristiwa tersebut tidak ada hubungannya dengan Islam.

Islam Day pertama kali diperingati pada 24 September 2009. Sejumlah kegiatan digelar di universitas dan di seluruh pulau. Sementara, di  McCoy Pavilion, tepatnya di Ala Moana Beach Park, Asosiasi Muslim Hawaii (MAH) menggelar sebuah festival. Festival tersebut dihadiri lebih dari 1.000 orang. “Padahal, tadinya kami memperkirakan hanya 200 hingga 300 orang yang datang. Hari itu betul-betul hari yang bersejarah. Telah sekian lama kami menantikan hari seperti itu,” ujar Hakim Ouansafi.

Festival tersebut menampilkan beberapa acara hiburan, permainan untuk anak-anak, makanan gratis, dan diskusi panel tentang masyarakat yang plural. Pemerintah Negara Bagian Hawaii pun telah memberi izin atas perayaan ini.

Untuk melaksanakan sholat lima waktu, beberapa siswa bahkan mendapat kemudahan dari guru mereka untuk menggunakan ruangan tertentu. Muslimah pun diperbolehkan mengenakan jilbab ke sekolah ataupun kantor.  [rol]