Irak Alami Tragedi Pengungsian Terbesar Dalam 50 Tahun Terakhir di Dunia Islam

Inilah tragedy pengungsian terbesar di Timur Tengah, pascatragedy 1948 di mana tak kurang 8 juta Muslim Palestina terusir dari kampung halamannya terlunta-lunta. Tragedi kemanusiaan terbesar saat ini, adalah tragedy pengungsian yang kini melanda negeri seribu satu malam, Irak. Akibat rantai kekerasan yang terus terjadi, Irak menyaksikan gelombang pengungsian dramatic karena angka pengungsi mencapai lebih dari 4 juta orang.

Unit yang menangani masalah pengungsian di bawah PBB menyebutkan, negara dunia harus segera mampu memberi bantuan sebesar 60 juta dolar untuk menolong rakyat Irak yang kini terkatung-katung setelah lari dari rumah tinggal mereka. Demikian disebutkan Kantor Berita Reuters. Menurut PBB, dua juta orang Irak kini tinggal secara tak menentu di negara tetangga, sementara 1, 7 juta orang lainnya masih bercerai berai di berbagai lokasi di Irak. Dan sekitar 40 hingga 50 ribu orang setiap bulannya secara berantai terus menerus meninggalkan rumah mereka menuju tempat yang belum diketahui.

Di antara para pengungsi Irak yang masuk ke negara tetangga, ada sekitar 1 juta orang yang masuk ke Suriah, 700 ribuan orang ke Jordania, 20 hingga 80 ribu ke Mesir, sekitar 40 ribu orang ke Libanon. Mereka adalah orang-orang Irak yang telah pergi meninggalkan Irak setelah AS dan sekutunya melakukan agresi militer ke Baghdad. Berbagai peperangan dan ditambah lagi dengan pecahnya konflik antar sekte Sunni dan Syiah di Irak, kian menjadikan Irak bak the killing field, ladang pembunuhan yang sangat memprihatinkan.

Kebanyakan orang Irak lari ke Suria dan Yordania, tapi mereka tidak terdaftar identitasnya sebagai pengungsi. Mereka mengkhawatirkan pembukaan identitas justru tidak membuat hidup mereka aman. Dan karena itulah muncul istilah ‘pengungsi gelap’ terhadap para pengungsi Irak. Hingga saat ini, jumlah pengungsi Irak tercatat 4, 3 orang yang tinggal di luar Irak atau hidup secara tak menentu di Irak. (na-str/iol)