Israel Gunakan Misil Nimrod dalam Operasi Militernya di Jalur Gaza

Dalam melakukan serangan ke Jalur Gaza dengan target warga sipil, militer Israel menggunakan senjata canggih berupa misil dari permukaan ke permukaan yang mereka beri nama misil Nimrod.

"Tentara penjajah itu telah menembakkan misil-misil Nimrodnya ke target-target warga sipil di kota Beit Hanun, sebelah utara Jalur Gaza," kata seorang sumber tepercaya di kemiliteran Palestina.

"Mereka menggunakan senjata pemusnah berat ini terhadap warga sipil tak berdosa," sambungnya.

Nimrod adalah misil anti tank dengan penuntut laser yang memiliki akurasi tinggi dengan target tembakan sejauh 26 kilometer. Misil ini sangat mudah ditembakan dari berbagai alat pelontar di darat maupun ditembakkan dari helikopter.

Juru Bicara Menteri Kesehatan Palestina, Khaled Rady mengungkapkan, 50 anak-anak, 63 kaum wanita dan 8 pria kehilangan anggota tubuhnya akibat serangan misil-misil Israel, memasuki hari kelima operasi militer "Mega Musim Gugur" Israel ke wilayah Palestina.

Sejumlah saksi mata, pada stasiun televisi Al-Jazirah mengatakan, banyak dari warga Palestina yang menjadi korban, tubuhnya mengalami luka bakar.

Pada hari Minggu (5/11), tentara Zionis kembali membunuh dua warga Palestina. Sumber-sumber medis mengungkapkan, seorang anggota sayap militer Hamas tewas tertembak di Beit Hanun dan angota aparat keamanan yang dekat dengan Partai Fatah, tewas terbunuh di Beit Lahiya.

Sementara itu PM Israel, Ehud Olmert menyatakan akan terus melanjutkan oeprasi militenya sepanjang dianggap perlu. Ia membantah Israel ingin kembali menguasai Gaza, setelah mundur setahun lalu.

Pasukan Israel juga sudah mengepung Rumah Sakit Beit Hanun dan mengancam akan meledakkannya. Para saksi mata mengatakan, pasukan Zionis itu mengepung rumah sakit untuk menangkap para pejuang Palestina yang diyakini ada di dalam rumah sakit tersebut.

Dalam pernyatannya, pihak rumah sakit mengatakan bahwa mereka kekuarangan obat-obatan dan sangat membutuhkan ambulan serta peralatan medis. Para pasien juga mulai kekurangan makanan dan persediaan air.

"Israel memutus aliran listrik, sehingga Beit Hanun menjadi gelap gulita dan mereka menghancurkan infrastruktur, termasuk depo air bersih untuk minum," demikian bunyi pernyataan Rumah Sakit Beit Hanun. (ln/iol)