Israel Umumkan Invasi Besar-Besaran ke Jalur Ghaza

Israel telah memukul genderang perang. Menteri Pertahanan negara Zionis itu mengatakan bahwa militernya akan meningkatkan operasi-operasinya ke wilayah Jalur Ghaza dan tidak akan segan-segan melakukan invasi besar-besaran melalui darat.

Itulah yang dikatakan Ehud Barak dalam perbincangan telepon dengan Menlu AS Concoleezza Rice dan Menlu Inggris David Miliband, Kamis (28/2).

Sumber Israel yang ikut serta dalam pertemuan tertutup dengan Barak mengungkapkan bahwa menteri pertahanan Israel itu menegaskan bahwa operasi militer satu-satunya opsi yang harus dilakukan untuk menghentikan tembakan-tembakan roket pejuang Palestina di Jalur Ghaza.

"Operasi militer besar-besaran dari darat merupakan pilihan yang jelas dan nyata. Kami tidak takut untuk melakukannya, " kata si sumber menirukan ucapan Barak.

Ancaman itu ditanggapi dengan dingin oleh Hamas, sebagai faksi yang saat ini menguasai Jalur Ghaza. "Kami memang tidak punya persenjataan yang bisa dibandingkan dengan persenjataan musuh, tapi kami setiap waktu bekerja keras agar setiap agresi yang dilakukan musuh kami, akan menjadi penyesalan buat mereka, " kata Abu Obeida, juru bicara Brigade Izzudin al-Qassam, sayap militer Hamas.

Serangan massif tentara Zionis Israel selama 48 jam belakangan ini, telah menewaskan 32 warga Palestina tak berdosa, termasuk seorang bayi berusia enam bulan dan lima anak-anak yang sedang bermain sepakbola. Selain puluhan warga yang gugur, 60 orang lainnya luka-luka.

Serangan mematikan Israel ke Jalur Ghaza, dibalas dengan tembakan roket pejuang Palestina. Beberapa roket al-Qassam, hari Kamis kemarin ditembakan ke kota Ashkelon, 17 kilometer utara Ghaza yang merupakan wilayah Israel. Roket-roket itu menghantam gedung apartemen dan sebuah sekolah, menyebabkan seorang siswi Israel luka-luka.

Kepala polisi kota Ashkelon, Uri Bar-Lev mengatakan, untuk pertama kalinya roket-roket pejuang Palestina menghantam gedung apartemen di kota itu. Ia telah menghimbau warga Ashkelon untuk waspada. Sementara para pejabat di kementerian pertahanan Israel menyatakan bahwa Barak akan memasang sistem peringatan 24 jam penuh bagi warga setempat. (ln/aljz)