Piala Dunia dan Anti Islam Kelompok Sayap Kiri di Jerman

Kelompok-kelompok yang membenci Islam, selalu menemukan cara untuk menjatuhkan dan memojokkan umat Islam. Bahkan event besar piala dunia yang bakal digelar di Jerman pada 9 Juni mendatang, dimanfaatkan untuk memprovokasi umat Islam.

Hal ini sudah dilakukan oleh kelompok sayap kiri di Jerman dengan membuat dan membagi-bagikan T-Shirt yang antara lain bertuliskan kalimat provokatif ‘Islamophobia and Proud of It’.

Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, sebuah situs Muslim Jerman menyerukan agar para pendukung tim sepakbola dari kalangan warga Muslim tidak terpengaruh oleh ulah yang mencoba memprovokasi warga Muslim.

"Warga Muslim pecinta sepakbola harus memberi contoh yang baik dan menikmati setiap pertandingan apapun hasilnya," tulis situs Muslimmarkt. Situs itu juga menyarankan agar warga Muslim yang menjadi pendukung salah satu tim sepakbola, melaporkan setiap bentuk pelanggaran yang dialaminya pada aparat kepolisian.

"Kelompok sayap kiri ada di luar sana untuk memprovokasi agar terjadi kekacauan, terutama pada saat tim sepakbola Iran berlaga di lapangan," tulis situs itu.

Selain menyebarkan T-Shirt yang provokatif, beberapa hari sebelum even olah raga besar itu dimulai, kelompok-kelompok saya kiri sudah memobilisasi massa agar mereka mempermalukan tim-tim dari negara Islam di Mondial, khususnya tim dari Iran.

Kelompok yang membenci Islam itu mengajak warga untuk datang saat Iran bertanding dan membawa bendera Israel untuk mendukung tim manapun yang sedang bertanding dengan tim Iran. Untuk itu, kelompok ini sengaja menjual bendera-bendera Israel ke rumah-rumah dengan harga 25 Euro per bendera.

Dalam Piala Dunia, Iran masuk di kelompok D, bersama Mexico, Angola dan Portugal. Pada pertandingan pertama, tim Iran akan berhadapan dengan Mexico pada 11 Juni mendatang. Negara Muslim lainnya yang ikut dalam Piala Dunia adalah Arab Saudi dan Tunisia.

Hari Anti Rasis

Semetara itu, pihak FIFA sudah merencanakan akan menggelar hari Anti Rasis di sela-sela pelaksanaan Piala Dunia untuk menunjukkan bahwa FIFA menentang tindakan rasisme dan diskriminasi.

Dengan kordinasi panitia pelaksana, Hari Anti Rasis akan digelar pada babak perempat final sekitar tanggal 30 Juni sampai 1 Juli 2006. Pihak panitia akan memasang iklan-iklan di televisi dan memasang spanduk-spanduk besar di masing-masing 12 stadium yang menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia, sebagai bagian dari kampanye anti rasisme.

Spanduk-spanduk motto Piala Dunia ‘A Time to Make Friends’, logo ‘Germany 2006′ dan slogan "Say No to Racism’ juga akan dipasang di 64 pertandingan. Tujuannya, menurut pihak panitia, untuk menyampaikan pesan yang jelas pada dunia agar menentang rasisme.

Jerman adalah salah satu negara yang kerap terjadi serangan bernuansa rasis pada setiap pelaksanaan Piala Dunia. Insiden yang baru-baru ini terjadi, seorang politisi asal Turki, dikeroyok dan pukul dengan pecahan botol, di pinggiran kota Lichtenberg, Berlin yang dikenal sebagai pemukiman kalangan neo Nazi. (ln/iol)