Polisi Inggris Bebaskan Sembilan Muslim Asal Pakistan

Polisi Inggris membebaskan sembilan dari sebelas Muslim yang ditangkap dengan tuduhan merencanakan serangan ala al-Qaidah di Inggris. Dua orang lagi, kata pihak kepolisian, masih dalam penyelidikan dan masih ditahan di Lembaga Perbatasan Inggris Raya, sebuah lembaga yang mengontrol arus imigran ke Inggris.

Kedua mahasiswa yang masih ditahan itu terancam dideportasi. "Kami sedang mengupayakan kedua orang dideportasi dengan alasan keamanan nasional," kata juru bicara lembaga Perbatasan.

Juru bicara itu menambahkan, prioritas utama pemerintah adalah keselamatan publik. "Ketika seorang warga negara asing menjadi ancaman bagi negara ini, kami akan mengusir atau mendeportasinya jika dianggap layak," ujarnya.

Sementara juru bicara kepolisian Manchaster mengatakan mereka masih melakukan pencarian ke sebuah alamat di wilayah Manchester. Seperti diberitakan sebelumnya, Polisi Inggris melakukan operasi penangkapan pada tanggal 8 April kemarin dan menangkap 11 warga Muslim asal Pakistan dan seorang Muslim Inggris. Satu orang sudah dibebaskan, tiga hari setelah penangkapan. Kemudian sembilan orang lainnya dibebaskan hari Selasa kemarin.

Laporan-laporan media massa mengutip pernyataan kepolisian saat operasi penangkapan bahwa kelompok yang diduga sel al-Qaida hampir rampung merencanakan serangan di Inggris. Seorang sumber di kalangan kepolisian pada BBC bahkan mengatakan bahwa serangan yang akan dilakukan adalah serangan yang "sangat, sangat dahsyat."

Setelah operasi penangkapan, pemerintah Inggris didesak untuk memperketat pemberian visa, karena 11 warga Pakistan yang tertangkap menggunakan visa mahasiswa.

Namun keluarga 11 warga Pakistan yang ditangkap meyakini bahwa mereka tidak bersalah dan memprotes pemerintah Inggris maupun Pakistan yang tidak memberikan informasi atas tertangkapnya keluarga mereka.

Kepolisian Inggris mengklaim masih memiliki banyak informasi terkait rencanan serangan teror ke Inggris dan masih terus melakukan penyelidikan. (ln/aby)