Polisi Norwegia dan Swedia Tangkap Enam Orang, Dicurigai Terlibat Terorisme

Polisi Norwegia dan Swedia mengklaim telah menangkap enam orang di kota Oslo dan Stockholm, Kamis (28/2). Keenam itu ditangkap karena dicurigai telah membiayai dan merencanakan serangan teror di kedua negara tersebut.

Juru bicara intelejen kepolisian Swedia, Jakob Larsson mengungkapkan, "Mereka merencanakan serangan yang terkordinasi." Tiga laki-laki yang ditangkap di Stockholm, masih menurut Larsson, adalah warga negara Swedia. Sedangkan tiga laki-laki yang ditangkap di Oslo, menurut situs harian Norwegia Dagbladet, adalah keturunan Afrika.

Intelejen kepolisian Norwegia-PST dalam pernyataannya menyatakan, ketiga orang yang ditangkap itu dicurigai memberikan dana untuk rencana serangan teror di luar Norwegia. Namun kepolisian kedua negara Skandinavia itu tidak memberikan detil identitas keenam orang yang ditangkap itu. Juru bicara PST, Siv Alfen menolak memberitahukan apakah orang-orang yang tertangkap tersebut ada kaitannya dengan organisasi-organisasi Islamis tertentu.

Dalam beberapa kesempatan, intelejen kepolisian Swedia dan Norwegia menyatakan keyakinannya bahwa negara mereka menjadi salah satu basis kelompok-kelompok ekstrimis yang menyediakan dana, keperluan logistik dan rekrutmen untuk kegiatan terorismen.

Dalam laporan mengenai tingkat ancaman terorisme di Norwegia belum lama ini, PST mengatakan bahwa ada sejumlah jaringan di negeri itu yang menjadi jaringan pendukung bagi kelompok-kelompok teroris Islam.

"Aktivitas dukungan yang utama adalah transfer uang untuk individu atau kelompok-kelompok tertentu di luar negeri, yang diyakini punya hubungan dengan organisasi Islam radikal, " tulis PST dalam laporannya.

Yang jelas, baik Norwegia dan Swedia yang juga anggota NATO, ikut mengirimkan pasukannya bersama pasukan koalisi AS, ke Afghanistan. Dan al-Qaidah kerap mengancam akan menjadikan pasukan kedua negara itu sebagai target serangan mereka. (ln/al-arby)