Radio Israel: Pemerintah Israel Boikot Al-Jazeera

Rejim Zionis Israel menyatakan memboikot stasiun televisi Al-Jazeera yang berbasis di Qatar. Keputusan boikot itu diambil setelah kementerian luar negeri Israel melakukan pembahasan dan sampai pada kesimpulan bahwa Al-Jazeera dianggap bias dalam pemberitaan tentang kondisi Jalur Ghaza sehingga merugikan Israel.

Menurut siaran Radio Israel, kementerian luar negeri Israel telah mengirimkan surat resmi boikot itu pada Al-Jazeera. Kepala Biro Palestina Al-Jazeera, Wlaid al-Umari mengatakan, boikot itu merupakan bagian dari kampanye Israel menentang Al-Jazeera yang didukung oleh kementerian Israel.

"Sebuah negara yang menghormati kebebasan berekspresi atau mengklaim sebagai negara demokrasi, selayaknya tidak membatasi gerakan pekerja pers, " kritik al-Umari.

"Saya tantang pejabat Israel untuk menunjukkan apa yang mereka sebut sebagai berita bohong yang dilaporkan Al-Jazeera. Apa yang kami beritakan adalah fakta yang terjadi di lapangan, " tandasnya.

Radio Israel menyebutkan, dengan boikot itu, pejabat Israel tidak boleh melakukan wawancara dengan koresponden Al-Jazeera dan pihak Al-Jazeera juga dilarang memasuki departemen-departemen rejim Israel.

Al-Jazeera dalam pernyataannya hari Rabu (12/3) malam, mengatakan sangat terkejut mendengar siaran Radio Israel tentang boikot itu dan menyatakan belum menerima pernyataan formal dari pemerintah Israel. Pihak Al-Jazeera mengatakan, mereka selalu berusaha untuk meliput peristiwa dengan adil, seimbang dan profesional dan akan tetap terus melakukan peliputan dari seluruh dunia dengan standar jurnalistik yang tinggi. (ln/presstv/aljz)