Sri Lanka Tutup 1000 Sekolah Muslim dan Larang Cadar, Muhammadiyah: Itu Islamophobia

eramuslim.com – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas menanggapi kebijakan Pemerintah Sri Lanka yang melakukan penutupan terhadap sekolah-sekolah Islam dan pelarangan mengenakan cadar bagi muslimah untuk menangkal paham terorisme

Anwar Abbas menilai, kebijakan Pemerintah Sri Lanka tersebut menyakiti ummat islam serta bertentangan dengan Hak Asasi Manusia.

Wakil Ketua Umum MUI ini juga menyarankan pemerintah Sri Lanka lebih mempergunakan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menberantas terorisme.

“Kalau seandainya pemerintah Sri Lanka terlalu dihantui oleh tindakan-tindakan kekerasan dan terorisme, maka langkah-langkah yang harus ditempuh dan diambil bukanlah dengan menutup sekolah-sekolah Islam, tapi dengan meningkatkan kemampuan aparat intelijennya,” katanya melalui keterangan tertulis yang dikutip FIN Selasa (16/3).

Lebih lanjut, Anwar juga meminta agar Pemerintah Indonesia segera melakukan upaya agar Pemerintah Srilanka menempuh cara lain di luar kebijakan yang bersifat Islamophobia.

“Sehingga hal-hal yang bersifat Islamophobia dan tidak proporsional serta tidak etis ini tidak harus terjadi,” tutupnya.

Sebelumnya kebijakan Pemerintah Sri Lanka yang menutup lebih dari 1000 sekolah Islam dan melarang cadar, merupakan langkah pemberantasan tehrorisme di negara tersebut.

Seperti dilansir BBC, Menteri Keamanan Publik Sarath Weerasekara mengungkapkan telah menandatangani perintah kabinet dan tinggal menyisakan persetujuan parlemen.

Langkah ini utamanya diambil setelah terjadinya pengeboman gereja Katolik dan hotel yang menewaskan 250 warga sipil pada tahun 2019 lalu. (fin)