Indonesia Minta Aparat Keamanan Myanmar Tak Gunakan Kekerasan

Eramuslim.com – Terkait situasi politik di Myanmar yang menunjukkan peningkatan eskalasi, dengan sudah jatuhnya banyak korban di pihak rakyatnya yang menentang junta militer yang melakukan kudeta terhadap pemerintahan sipil, Pemerintah Indonesia akhirnya menyampaikan pernyataan resmi terkait perkembangan terusiknya stabilitas politik dan keamanan di Myanmar usai adanya aksi kudeta militer.

Ada tiga point pernyataan resmi yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Indonesia, dalam menyikapi perkembangan situasi di Myanmar.

Pertama, Indonesia sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan di Myanmar yang telah menyebabkan korban jiwa dan luka-luka.

Kedua, pemerintah Indonesia menyampaikan ucapan duka cita dan belasungkawa yang mendalam juga disampaikan kepada para korban dan keluarganya.

Ketiga, pemerintah Indonesia menyerukan agar aparat keamanan tidak menggunakan kekerasan dan menahan diri guna menghindari lebih banyak korban jatuh serta mencegah situasi tidak semakin memburuk.

Dalam pertemuan singkat dengan Menteri Luar Negeri Myanmar, U Wunna Maung Lwin di Bangkok, Thailand pada Rabu, 24 Februari 2021, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan telah menyampaikan poin-poin ini juga.

“Dalam pertemuan yang saya lakukan dengan U Wunna, saya menyampaikan secara konsisten posisi Indonesia yaitu, Indonesia concern terhadap perkembangan situasi di Myanmar, safety and wellbeing of the people menjadi prioritas nomor satu,” kata Retno kala itu.

Selain itu, Retno menegaskan posisi Indonesia yang terus menekankan pentingnya proses transisi demokrasi yang inklusif. Untuk mencapai proses yang inklusif tersebut dibutuhkan sebuah kondisi yang kondusif.

“Oleh karena itu diperlukan sebuah kondisi kondusif berupa dialog, rekonsiliasi, trust building dan Indonesia akan bersama rakyat Myanmar,” ungkap Retno. [em]