Iran Tetap Tidak Mengaku Bantu Pemberontakan Syiah Houthi, Dunia Tertawa

A picture taken on August 20, 2010 showsEamuslim.com –Walau sejumlah perwira pasukan elit Iran, Garda Revolusi, telah tertangkap basah membantu pemberontakan syiah Houthi dan ditangkap pihak Koalisi Saudi, namun Iran tetap saja membantah tuduhan bahwa pihaknya mendukung pemberontak Syiah tersebut, dan tanpa malu balik menuduh Arab Saudi berusaha melepaskan diri dari tanggung jawab atas konflik di Yaman.
Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir pada Kamis (7/5) lalu mengecam peran Iran dalam konfik Yaman, dan menegaskan kembali tuduhan bahwa Teheran telah mempersenjatai dan mendanai pasukan pemberontak syiah Houthi.

Namun hal ini ditepis pihak Iran. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marzieh Afkham mengatakan bahwa tuduhan bahwa Iran mempersenjatai Houthi “Tidak lain dari upaya untuk menyalahkan orang lain atas analisis tak berdasar,” ujarnya, seperti dilansir Al Arabiya (9/5).
Koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Yaman sejak akhir Maret. Sementara seruan untuk menghentikan serangan ini makin kuat, namun pemerintah Yaman justru meminta intervensi darat dari masyarakat internasional minggu lalu untuk bisa menghancurkan pemberontak syiah Houthi.
Jubeir pada Jumat mengatakan gencatan senjata akan dimulai pada Selasa besok.
“Kami memutuskan gencatan senjata akan dimulai Selasa ini, 12 Mei, pukul 11.00 malam dan akan berlangsung selama lima hari, dan dapat diperpanjang jika berhasil,” kata Jubeir dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry setelah keduanya berdiskusi di Paris.
Ketegangan antara Iran dan Arab Saudi telah meningkat terus, tidak hanya karena Yaman tetapi juga situasi di Suriah, Irak, Lebanon dan persoalan Sunni dan Syiah di Bahrain.(rz)