Kerusuhan di AS, Para Mahasiswa asal China Pamer Hasil Jarahan

Eramuslim.com – George Floyd yang meninggal akibat tindakan berlebihan aparat kepolisian AS, telah menimbulkan unjuk rasa besar-besaran di berbagai kota di AS. Di beberapa tempat, demonstrasi menjadi tidak terkendali dan berkembang anarkis. Banyak toko-toko yang dirusak dan dijarah, terutama butik-butik kelas atas.

Ada warganet Tiongkok yang memamerkan tas kulit hasil jarahannya dan menulis: “Kerusuhan, jadi kecipratan 2 LV untuk keluarga yang tidak kaya raya”. Ada juga warganet Tiongkok lain yang menulis, ia memoles hitam mukanya, memakai masker dan berbaur dengan pendemo kulit hitam, menjarah beberapa tas kulit, dan dijual kembali.

Warganet Tiongkok lain Yuan Hongrui memamerkan hasil jarahannya di internet, berbagai merk tas kulit mahal dari Seattle. Di postingannya ia menuturkan tas-tas mahal itu merupakan hasil dari ia “menang perang”.

Warganet bernama Yuan Hongrui ini berkata ia hanya memakai sedikit upaya, karena sebuah tas kulit harganya jauh melebihi gaji pendemo beberapa bulan. Ia berkata, akan menjarah lagi esok harinya. Jika Partai Komunis Tiongkok bersedia menyuplai dana, ia bisa membakar emosi demonstran, mampu mengubah AS menjadi Hong Kong kedua. Dengan berani ia menulis, “Saya cinta tanah air, saya cinta Partai Komunis”.

Ge Bidong, seorang kolumnis lepas berkata, “Di balik kejadian ini, sejujurnya, diduga diantara mahasiswa ada mata-mata dan agen khusus Partai Komunis Tiongkok. Di kelompok muda, Partai Komunis Tiongkok menguras banyak sekali upaya, melakukan hal sebesar itu. Tujuannya sangat jelas, yaitu sedang mempersiapkan serangan jangka panjang terhadap AS. Penjarahan di Seattle nampaknya suatu hal aib, sangat murahan, tetapi ia malah pamer, mengapa? Karena ia hendak menyampaikan sebuah pesan kepada Partai Komunis Tiongkok, bahwa Partai-lah yang menyuruhnya bekerja.”