Mulai Pecah Belah, Menlu Rusia Ingatkan Syiah Assad Dan Iran Jasa Negaranya Di Suriah

Eramuslim – Kemenangan besar tentara rezim Syiah Assad beserta Rusia dan milisi Syiah Iran di kota Aleppo pada akhir tahun 2016 lalu, dikabarkan justru menjadi penyebab perpecahan internal antara Rusia dengan Syiah Iran untuk memperebutkan peran dominan di Suriah.

Adalah Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov yang pertama kali mengungkapkan adanya perebutan internal pengaruh di Suriah antara negaranya dengan Syiah Iran dalam sebuah pernyataan tersirat mengenai kondisi Assad sebelum dan pasca kedatangan Rusia.

“Jika Rusia tidak ikut campur di Suriah, maka Damaskus mungkin akan jatuh dalam 2 pekan ke tangan mujahidin Islam sejak Rusia pertama kali menggelar intervensi militer pada 30 September 2015,” ujar Menlu Sergei Lavrov.

Hal yang sama juga dilontarkan mantan Wamenlu Rusia Andrei Fyodorov yang menyebut komentar terbaru Lavrov adalah sebuah pesan tersirat kepada rezim Syiah Assad dan Iran untuk mengingatkan peran penting Rusia dalam perebutan di lingkungan timur Aleppo.

lavrov

“Lavrov ingin memperingatkan kedua sekutunya untuk ikut serta dalam proses politik yang telah direncanakan Moskow, meskipun kemungkinan Teheran tidak akan tinggal diam dan akan melakukan segala hal untuk meningkatkan pengaruhnya di Suriah, seperti menambah kehadiran milisi Syiah di Suriah yang tidak mungkin dilakukan oleh Rusia,” ujar Andrei Fyodorov.

Sementara itu penulis dan jurnalis kenamaan Suriah, Bassam Ja’arah, menyatakan bahwa ini adalah konflik pertama antara Rusia dengan Syiah Iran untuk memperebutkan pengaruh di Suriah.

Di satu sisi rezim Syiah Assad dan Iran hanya menginginkan solusi militer dan tidak pergi dalam negosiasi damai Astana, dan disisi lain Rusia tidak mungkin melanjutkan peperangan di Suriah dengan berbagai alasan internal, termasuk menarik seluruh kekuatannya yang berarti kekalahan, sehingga Moskow buru-buru untuk menyelesaikan konflik di negara ini dengan penyelesaian politik yang tentunya tetap menguntungkan hegemoni Rusia, ujar Bassam. (Rassd/Ram)