30 Tahun Jadi Tukang Jagal, Parang Mendadak Tumpul Sembelih Hewan Kurban

Bukan hanya di parang, namun wajahnya juga tak luput dari cipratan darah. Sambil memejamkan mata, dia membasuh muka. Sedangkan parang ditusukkan beberapa kali ke potongan batang pisang untuk membersihkan sisa darah.

Kakek Khozin mengaku sudah lebih dari 30 tahun menjadi tukang jagal. Dia mengaku memiliki pengalaman yang tak biasa, selama menjadi tukang jagal. Sembari mengelap parang, dia bercerita tentang peristiwa aneh saat menyembelih sapi kurban.

“Saat itu, pisau (parang) ini sudah siap untuk menyembelih. Sudah ada di leher sapi kurban. Tapi enggak mempan, seperti kena seng saja. Tapi tidak bisa menyembelih. Padahal sebelumnya sudah dipastikan telah diasah hingga sangat tajam,” kata Khozin, Jumat (31/7/2020).

Sebagai orang yang sudah berpengalaman di dunia jagal, dia pun mendeteksi lingkungan sekitar. Menurutnya, terdapat orang dengan ilmu khusus yang turut memegangi sapi kurban kala itu. Setelah orang tersebut diminta mundur, sapi bisa disembelih dengan mudah tanpa halangan.

“Atas izin Allah SWT, akhirnya sapi bisa disembelih,” singkatnya.

Setiap Lebaran Idul Adha, Nur Khozin bisa menyembelih belasan hingga puluhan hewan kurban baik sapi maupun kambing. Profesi ini tak mudah dilakukan oleh sembarang orang, karena harus memiliki keteguhan hati, terlebih ketika pisau parang mulai menggorok leher hewan kurban.

“Ya modalnya harus tegel (teguh hati), karena kalau menyembelih itu kan akan melihat darah. Padahal kalau sudah seperti itu tidak mungkin mundur, harus diselesaikan (menyembelih), agar tak menyakiti hewan itu,” tandasnya.

Terdapat 10 sapi dan 11 kambing yang dikurbankan di Mako Brimob Polda Jateng tersebut. Selanjutnya, daging akan dibagi-bagikan kepada warga yang membutuhkan. []