40 Negara Terinfeksi Corona, Indonesia Justru Promosi Pariwisata, Fahira: Bingung Saya

“Kita mau promosi seperti apa dan ke siapa? 40 negera lebih sudah terinfeksi. Negara-negara tersebut pasti mengeluarkan kebijakan pembatasan agar warganya tidak berpergian ke luar negeri dan membatasi masuknya warga negara asing ke negaranya. Saya rasa promosi pariwisata itu pekerjaan yang sia-sia. Promosi wisata boleh, tapi nanti setelah virus ini benar-benar bisa dikendalikan. Saya dan mungkin banyak masyarakat bingung melihat pola pikir Pemerintah saat ini,” ujar Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR ini.

Menurut Fahira, belum ditemukannya satu pun kasus virus corona di Indonesia justru harus dimanfaatkan Pemerintah untuk seefektif mungkin mempersiapkan segala sesuatu pertama memformulasikan dan mengimplementasikan strategi agar virus corona sama sekali tidak masuk ke Indonesia.

Kedua, mempersiapkan dengan matang dan komprehensif jika nanti benar-benar ditemukan kasus virus corona di Indonesia. Tentu, sambung Fahira, kita semua berdoa agar tidak ditemukan kasus corona di Indonesia, tetapi yang pasti sesuai penjelasan WHO, tidak ada satupun negara yang kebal virus corona.

Oleh karena itu, sekali lagi, sebelum terlambat, Pemerintah harus bergerak cepat untuk mulai memformulasikan dan menyiapkan strategi menghalau virus corona dan strategi jika nanti ada ditemukan kasus corona di Indonesia.

“Dari segala sisi, terutama infrastruktur kesehatan, Singapura, Korea, dan Jepang itu lebih maju dari kita. Tapi lihat sekarang, mereka kewalahan menghadapi virus corona. Hal-hal teknis saja mulai dari kelangkaan masker, ketersediaan bahan makanan, mereka kewalahan menangani. Tantangan kita lebih besar. Wilayah luas, penduduk lebih banyak, ditambah kesiapan infrastruktur kesehatan belum mantap,” ujarnya. (rm)