Adhie: Pemerintahan Jokowi Sudah LowBat, Akankah Bisa Bertahan?

Eramuslim – Virus corona atau Covid-19 melanda dunia. Ekonomi China tak berdaya. Investasi dari negeri Tirai Bambu itu dan dari sejumlah Negara ke negeri ini terancam tertunda. Angka impor dari China bakal menurun dan jelas berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia. Selain itu rupiah terpuruk.

Sebelumnya, ekonom senior DR Rizal Ramli mengemukakan, ekonomi Indonesia sebelum ada Corona sudah nyungsep karena salah-kelola. Dia mengingatkan pemerintah, kondisi ekonomi Indonesia saat ini tidak ubahnya dengan gelembung (buble) yang terus menggelembung dan rentan untuk meledak.

Gelembung itu adalah soal makro ekonomi, gagal bayar, daya beli, digital bizz, dan nasib petani. “Gelembung ini bisa meletus karena tidak mendapat dukungan fundamental yang kuat dan kemungkinan krisis hantam Indonesia, penguasa harus hati-hati dan waspada,” kata RR dalam perbincangannya dengan pers belum lama ini.

Terkait semua persoalan ekonomi dan sosial ini, lalu bagaimana dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), akankah bertahan sampai 2024?

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie M Massardhie mengatakan,  Pemerintahan Joko Widodo ini ibarat SmartPhone buatan Cina yang selalu men-download aplikasi (janji), padahal kapasitas memori dan baterenya tidak mencukupi. Akibatnya, batere lekas nge-drop (lowbat) dan program (pemeritahan) bisa “hang”.

Karena itu, kalau ada yang memprediksi pemerintahan Jokowi bisa jatuh pada Juni mendatang, seperti diramalkan aktivis Syahganda Nainggolan, menjadi bukan sesuatu yang mustahil. Sebab pada tiga bulan ke depan, tantangan pemerintah akan kian berat, sementara sumber daya untuk mengatasinya kian melemah.

Menurut Sekjen Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) ini, mengukur kekuatan sebuah pemerintahan itu tidak terlalu sulit. Karena pilar pendukung sebuah pemerintahan itu hanya tiga: politik, hukum dan moral.