Ahmad Yani: Pola PKI Gaya Baru, Klaim Dirinya Paling Pancasila

Hal ini dirasanya berbahaya karena antek-antek PKI bisa saja bersembunyi di balik Pancasila untuk mengkhianati Pancasila itu sendiri.

“PKI hingga saat ini disamarkan bahkan ditutupi. Namun, anak-cucu PKI tetap mengadakan pertemuan-pertemuan guna membangun narasi, bahwa mereka adalah korban. Sedangkan pemberontakan 30 September 1965 disebut sebagai konflik internal Angkatan Darat,” ungkap Yani.

Yani juga membeberkan pola-pola yang digunakan PKI adalah mengadu domba antar masyarakat, antar kelompok, dan antar agama. Karena itu Yani meminta pemerintah utuk tegas dan tidak menolerir apalagi memberikan celah terhadap bangkitnya PKI Gaya Baru itu.

“Saya kira pemerintah harus tegas karena itu amanat konstitusi. Pemerintah itu menjalankan konstitusi. Kalau memang tidak mau dianggap memberikan tempat atau memberikan jalan, haluan untuk bangkitnya ajaran komunis dan PKI, komunis dalam bentuk gaya baru, maka harus ada tindakan tegas. Tidak bisa kita tolerir dalam bentuk apa pun,” jelasnya.

Ketika disinggung apakah sebutan PKI Gaya Baru yang dilontarkan Gatot Nurmantyo untuk membungkus semua indikasi kemunculan gerakan ini, Yani membenarkan.

“Iya. Kita lihat bahwa pola-pola PKI itu adalah pola-pola yang mengeklaim bahwa dirinya adalah yang paling Pancasila,” ujarnya.

Karena semua hal itu sangat mencemaskan dan berbahaya, maka KAMI meminta pemerintah utuk tegas dan jangan menoleransi, apalagi memberikan celah terhadap bangkitnya PKI Gaya Baru itu.(*glr)