Babak Baru Kasus Herry Wirawan: Dituntut Mati, Dimiskinkan, dan Dikebiri

Babak Baru Kasus Herry Wirawan: Dituntut Mati, Dimiskinkan, dan Dikebiri

eramuslim.com – Kasus persidangan dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh Herry Wirawan terhadap 13 orang santrinya hampir mencapai babak akhir.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah membacakan tuntutan kepada Herry pada Selasa (11/1) dan tinggal menunggu beberapa tahap lagi hingga menuju putusan.

Dalam sidang tuntutan tersebut, terungkap sejumlah fakta, yang menurut JPU menjadi bukti kuat bahwa Herry bersalah melakukan pemerkosaan. Salah satunya, dengan embel-embel agama, Herry melancarkan aksi bejat kepada belasan santri hingga melahirkan 9 orang bayi.

“Terdakwa menggunakan simbol agama dalam pendidikan untuk memanipulasi dan alat justifikasi,” kata Kepala Kejati Jabar Asep N. Mulyana, Selasa (11/1).

Pada persidangan sebelumnya, Herry mengaku perbuatannya itu dilakukan karena khilaf. Dia pun meminta maaf pada keluarga korban. Tapi nasi sudah jadi bubur, perilaku Herry yang membuat banyak pihak geram ini, harus diadili di meja hijau.

Dituntut Mati

Dalam sidang tuntutan, Herry dituntut hukuman mati oleh jaksa. Dia dinilai terbukti melakukan tindak pidana dan melanggar aturan tentang perlindungan anak.

“Dalam tuntutan kami, kami pertama menuntut terdakwa dengan hukuman mati,” kata Jaksa Asep.

Herry dinilai melanggar Pasal 81 ayat (1), ayat (3), ayat (5) juncto Pasal 76D UURI Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak juncto pasal 65 ayat (1) KUHP.

Hal yang dinilai memberatkan oleh jaksa, Herry telah menggunakan simbol agama dalam lembaga pendidikan sebagai alat untuk memanipulasi perbuatannya hingga korban pun terperdaya.

Kemudian, perbuatan Herry dinilai dapat menimbulkan dampak luar biasa di masyarakat dan mengakibatkan korban terdampak psikologisnya.