“Ada beberapa yang kita jadikan bukti selain dari media sosial, juga ada video pendek terkait apa yang disampaikan yang bersangkutan terhadap agama muslim,” katanya.
Disinggung soal motif utama Apollinaris mengunggah konten menghina Islam di medsos, polisi masih melakukan pendalaman. Namun berdasarkan pemeriksaan awal, Apollinaris memiliki ideologi dan pandangan yang berbeda. Belum dijelaskan maksud dari ideologi yang berbeda tersebut.
“Dari hasil pemeriksaan kita, yang bersangkutan punya ideologi atau pandangan yang lain. Itu yang dicurahkan yang bersangkutan melalui media sosial ataupun keterangan dibuat dalam sebuah video pendek,” ujarnya.(dtk)
Dalam negeri demokrasi, memiliki pandangan lain adalah sah-sah saja. Yang menjadi masalah jika pandangan lain itu sudah dipublikasi sehingga menyinggung dan menyakiti orang banyak, seperti yang dilakukan aki-aki ini yang jelas menghina Islam. Maka hal itu tentu saja bisa diseret ke ranah hukum untuk mempertanggungjawabkan kelakuannya yang menyalahi aturan tersebut.
