Bebek Lumpuh Bikin Marah Rakyat

Udara kemerdekaan yang akan membebaskan rakyat dari penjajahan dan penindasan itu bahkan dilukiskan dalam sebuah lagu, berjudul “Di Timur Matahari Mulai Bercahaya”.

Prediksi akan datangnya perubahan oleh para tokoh bangsa ini bukan hanya didasari oleh situasi geopolitik dan Perang Dunia Kedua, kehendak untuk merdeka juga bergejolak di sanubari rakyat yang sejak tahun 1930-an kian terpukul oleh tekanan ekonomi akibat dampak Malaise.

Malaise atau Great Depression ialah era depresi ekonomi dunia. Dalam lidah Melayu Zaman Malaise kemudian disebut sebagai Zaman Meleset.

Di era menjelang kedatangan Jepang (termasuk pada saat pendudukan Jepang) rakyat jelata tiada ubahnya hidup bagaikan rakyat melata.

Koran-koran pada masa itu memuat banyak berita mengenai penderitaan rakyat.

Di antaranya koran Pertja Selatan, edisi 7 Mei menulis, orang lebih suka tinggal di bui karena mendapat makan tiga kali sehari. Di banyak tempat bahan makanan sulit didapat, sehingga terpaksa makan jantung pisang.

Koran Aksi, edisi 14 November melaporkan, tingkat pencurian dan gantung diri akibat frustrasi sosial di dalam masyarakat cukup tinggi. Supaya dapat bertahan hidup dan bisa makan tak jarang rakyat miskin menjual anaknya sendiri.