Busana ‘Santai’ Nadiem di Pelantikan Rektor Dikritik, Ini Kata Kemendikbud

“Jadi dengan style pak menteri seperti kita bisa harus dipahami bahwa bagaimanapun style itu tampakkan dengan presiden, presiden itu kan yang penting bahwa presiden itu bahwa terjadi lompatan-lompatan kemajuan, jadi esensinya lebih ke situ. Jadi persoalan-persoalan substantif harus kita kembangkan bagaimana itu bisa dibangun bersama-sama, soal style pakaian itu kan tidak masuk, pak menteri kan tidak masuk dalam seremonialnya,” ujar dia.

Ade mengatakan Nadiem tak masuk ke dalam bagian seremonial acara pelantikan Rektor UI. Dalam acara itu, Nadiem hanya memberikan sambutan.

“Itu kan pak menteri tidak masuk dalam ritualnya tapi di luar itu pak menteri hanya memberikan sambutan, ritualnya tidak masuk di situ,” imbuh dia.

Menurut Ade, ada yang lebih penting untuk dibicarakan daripada sekadar meributkan soal pakaian. Ade ingin semua pihak bersama-sama memajukan pendidikan Indonesia lebih baik.

“Artinya bagaimana pun soal style itu buat ke depan bagaimana kita harus bisa di dunia pendidikan kita bisa, itu-itu hal yang substansial perlu dikembangkan, substansial itu perlu upaya kita bersama untuk memajukan pendidikan, jadi persoalan yang remeh temeh dan tidak substantif saya kira itu dapat maklumi bersama,” ujarnya.

Kritik mengenai gaya Nadiem saat pelantikan Rektor UI salah satunya datang dari mantan Ketua DPR Marzuki Alie. Marzuki mengingatkan Nadiem untuk mencontoh Presiden Jokowi.

“Mas menteri @NadiemMakarim sebagai pejabat VVIP pada acara resmi protokoler, pelantikan rektor UI, pakai baju santai, sepatu tanpa kaos, di saat yang lain pakaian lengkap. Perlu mencontoh pres @jokowi yang bisa menyesuaikan dress codenya. Anda sekarang pejabat publik,” tulis Marzuki lewat Twitter @marzukialie_MA. [end]