Dinamika di Detik-detik Terakhir Jelang Pemilu 2019: Prabowo Kalahkan Jokowi?

Hal yang kemudian menjadi kunci adalah sebesar apa kekecewaan atas program dan janji-janji Jokowi pada masa kampanye 5 tahun lalu yang tak tercapai pada akhir masa jabatannya sekarang? Hal yang memungkinkan orang untuk berimajinasi memiliki Presiden yang baru.

Menimbang Kinerja Jokowi dan Tawaran Perubahan

Terdapat isu-isu laten yang terus bertahan sejak masa pemilu awal hingga detik-detik terakhir Pemilu 2019. Hal yang memungkinkan terjadinya pergantian kursi kekuasaan di level Kepresidenan.

Respon yang mudah dilihat adalah kekecewaan atas keputusan Jokowi untuk memilih Maruf Amin sebagai Calon Wakil Presiden. Apalagi bila kompetitornya sebagai Calon Wakil Presiden adalah sosok Sandiaga Uno yang lebih muda, fresh dan menawarkan sesuatu yang terlihat konkret di lapangan.

Kita tentu saja bisa berdebat perihal program yang ditawarkan oleh Prabowo terutama bila dibandingkan dengan program yang dijalankan dan ditawarkan oleh Jokowi untuk lima tahun ke depan. Namun dibandingkan lima tahun yang lalu, tandem Prabowo pada hari ini nampak lebih menjanjikan di banyak hal, Sandiaga adalah representasi kaum muda, businessman handal yang pernah memimpin Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Untuk urusan ekonomi sulit ditolak bila Sandiaga lebih menjanjikan dibandingkan dengan partner Jokowi pada hari ini, Maruf Amin.

Banyak pihak menganggap Maruf Amin adalah faktor laten yang memberatkan posisi Jokowi. Anggapan tersebut tentu tidak muncul dari ruang hampa. Kita dapat dengan mudah melihat respon masyarakat secara umum di berbagai lini, entah dalam perbincangan warung kopi atau percakapan online di lini massa. Tak sulit melihat dan memahami bahwa popularitas dan juga likabilitas Maruf Amin adalah yang terendah di antara empat sosok di pemilu ini.