Dokter Asing akan Dipermudah Masuk Indonesia, Tompi: yang Dipermudah Itu Alatnya

“Itu kita ingin belanjakan di dalam negeri, Rumah sakit pun kita ingin engage (terikat) dengan rumah sakit internasional seperti Mayo, Johns Hopkins atau rumah sakit terkenal lainnya, dan kita bikin di Bali,” ujarnya.

Seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, kemudahan tersebut dapat berupa visa khusus yang diberikan untuk para dokter dan profesi lainnya.

Luhut menjelaskan, langkah itu dapat membuat para dokter asing tak dipersulit dalam urusan administrasi.

“Kami sudah pertimbangkan visa itu untuk orang-orang spesifik, kerjanya, saya kira enggak perlu (susah-susah). Dan kemudian boleh ada multiple visa buat spesifik orang-orang yang kita butuhkan untuk kegiatan dalam negeri,” ujarnya.

Menanggapi pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan, dokter sekaligus penyanyi papan atas di Indonesia, Tompi membuka suara.

Ia seolah mengoreksi kalimat menteri tersebut melalui akun Twitternya, @dr_tompi yang diunggah pada Kamis, 13 Agustus 2020.

“Pak Luhut, yang dipermudah itu import alat medis, bukan tenaga medisnya. Pajak alat medis ampun,” tulis Tompi.

Kini, unggahannya telah memiliki 684 jumlah likes disertai berbagai komentar.

Salah satunya dari akun Twitter @cAtHaRica pada Kamis, 13 Agustus 2020.

“Setauku, kita gak kekurangan dokter-dokter hebat. Yang kurang itu sarana dan prasarana agar mereka bisa memaksimalkan kemampuan mereka tersebut,” tulisnya.

Dalam kesempatannya, Luhut sempat pula mengatakan bahwa rencana yang ia sebutkan telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo.

“Presiden kemarin sudah setuju, kita akan buka rumah sakit internasional. Jadi dokter-dokter kelas 1 bisa praktik dan transfer teknologi sehingga kita tidak menghabiskan pengobatan ke luar negeri. Kita sudah memprioritaskan KITAS untuk orang-orang spesifik, juga boleh ada multiple visa buat orang-orang spesifik itu untuk berkegiatan di dalam negeri,” ujarnya.

Ia menegaskan, bahwa berbagai rencana yang dibuat mengedepankan kepentingan nasional. (*)