Isak Tangis Orang Tua Berharap Anaknya Dievakuasi dari Wuhan

“Kondisi terakhir dia baik-baik saja memang. Tapi intinya dari keluarga pengen cepet-cepet pulang, pemerintah biar ada tindakan cepat,” kata Rozi.

Rozi mengungkapkan, berdasarkan pengakuan sang adik, kebutuhan para pelajar di sana adalah kebutuhan sehari-hari, bukan uang. Karena ketika memiliki uang pun, mereka kesulitan berbelanja kebutuhan sehari-hari akibat banyaknya toko yang tutup. Jika ada pun, harganya naik berkali-kali lipat, dan harus berebut dengan masyarakat setempat.

“Kalau uang tidak seberapa butuh, soalnya toko-toko di sana tutup semua. Mungkin kayak vitamin dan bahan makanan yang perlu. Karena stoknya sudah menipis,” ujar Rozi.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, telah menyampaikan harapan tersebut ke Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Khofifah mengaku terus berkoordinasi dengan Kemenlu untuk memulangkan 284 mahasiswa asal Jatim, yang berada di China. Khofifah mengaku, Menteri Luar Negeri tengah menyiapkan formula untuk mengevakuasi WNI dari China.

“Koordinasi terus dengan Kemenlu, dan beliau dengan KBRI di China juga berkoordinasi. Untuk memetakan pada titik mana pemerintah bisa memberikan izin melakukan evakuasi,” kata Khofifah.

Khofifah menyatakan 284 mahasiswa asal Jatim yang berada di China telah terdaftar di data Pemprov Jatim. Menurutnya, jumlah tersebut masih bisa bertambah. Dia meminta masyarakat yang anak-anaknya berada di China intens berkoordinasi dengan Pemprov Jatim.

“Sekarang yang paling dibutuhkan evakuasi. Bu Menlu mengupayakan evakuasi secepat mungkin. Kami terus berkoordinasi seluruh mahasiswa dari Jatim bisa diprioritaskan mendapatkan satu penerbangan dan turun di Juanda supaya lebih efektif. Kita siapkan juga pengawasan kesehatannya,” kata Khofifah.(kk/rol)