Jokowi Bilang Cintai Produk Lokal, Menterinya Impor 50.000 Ton Daging Sapi Brasil

“30.000 ton dialokasikan kepada Bulog, 10.000 ton kepada PPI, 10.000 ton ke Berdikari. Ini yang menetapkan rakor. Kita ya impor daging beku lah, kan tiga bulan perjalanan di kapal,” ujar Enggar.

Enggar mengungkapkan, izin impor ini sudah ia keluarkan dan berlaku hingga akhir tahun 2019. Ia pun sudah mengirimkan surat rekomendasi impor kepada Menteri BUMN Rini Soemarno agar menugaskan tiga perusahaan pelat merah tersebut dapat mengimpor daging sapi Brasil.

“Izin itu sudah ditetapkan sampai dengan akhir tahun izinnya. Untuk itu saya sudah mengirim surat kepada Menteri BUMN agar memberi penugasan kepada tiga BUMN itu untuk impor. Kenapa harus BUMN tidak swasta? Karena itu undang-undang, itu saja. Dan itu ditetapkannya dalam rakor,” papar dia.

Enggar juga menepis bahwa impor daging sapi Brasil ini alasannya untuk menghindari kewajiban impor daging ayam dari Brasil. Ia mengatakan, wacana impor daging sapi Brasil ini sudah lama mau dilakukan agar Indonesia tak bergantung pada Australia dalam pemenuhan konsumsi daging sapi dalam negeri.

“Enggak, itu dari awal. Brasil meminta, dan bagus saja supaya kita jangan dari satu negaralah. Kalau kita hanya tergantung sama Australia nanti kita didikte sama Australia,” pungkas Enggar.

Sebagai informasi, Indonesia pernah digugat oleh Brasil perihal penolakan impor daging ayam. Brasil membawa permasalahan ini ke WTO pada 2014 lalu dan diputuskan memenangi gugatan pada 2017. Namun, karena Brasil menilai Indonesia masih belum juga membuka keran impor ayam untuk Brasil, mereka kembali menyeret masalah ini ke WTO Juni lalu.

Brasil membuka panel untuk menyelidiki kebijakan Indonesia mengenai impor unggas dari negaranya. Sebagai informasi impor daging ayam asal Brasil tidak bisa masuk Indonesia karena tidak memiliki sertifikasi sanitasi internasional serta sertifikat halal. [dtk/sumber lain]