Jokowi Tak Larang Masyarakat Mudik, Walikota Solo: Mumet Aku!

“Angkutan umum ora beroperasi, ya (pemudik) nyarter (sewa kendaraan) atau pakai mobil pribadi. Sehingga perlu ada ketegasan dari pemerintah agar para pemudik tidak pulang tahun ini,” imbuh Rudi.

Untuk itu, Rudi mengusulkan kepada perusahaan besar membuat kebijakan sedikit ekstrem. Yaitu tunjangan hari raya (THR) diberikan asal karyawan tidak mudik ke daerah.

“Nek mudik ora dikei THR mesti ra mudik kui (Kalau mudik tak dapat THR pasti nggak akan mudik). Kan Menko Airlangga sudah menyampaikan perusahaan wajib memberikan THR, ya sekalian wae to  dikonekkan (dikaitkan) dengan perusahaan, THR diberikan bagi karyawan yang tidak mudik. Mesti ora do mudik. Jadi semua bareng-bareng. Daerah iya, pusat iya,” tegas Rudi.

Tindakan yang diambil Walikota Solo tersebut merupakan salah satu upaya untuk melindungi warganya dari paparan virus Covid-19. Ini semua demi masyarakat. Terlebih semua upaya ini membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

“Saya harap masyarakat Solo sadar betul mau menggunakan masker kemana-mana dan mau jaga jarak, sering cuci tangan pakai sabun, dan menghindari kerumuman massa, agar itu bisa segera putus. Sehingga uangnya bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur di kota Solo,” lanjutnya.

Masalahnya yang dilawan (virus Covid-19) adalah sesuatu yang tidak bisa dilihat. Karena itu pihaknya mewajibkan masyarakat yang ada di rumah kalau tidak penting jangan keluar rumah.

“Biar pemerintah yang bekerja,” pesan Rudi. (Rmol)