Jubir Presiden Gus Dur; Kepala Negara Saja Tidak Dihormati, Apalagi Warganya

Demikian juga soal pengelolaan sumber daya alam, kalau kontrak kontraknya penuh KKN, Gus Dur tegas menolak.

“Kalau pemerintah sekarang, jangankan terhadap rakyatnya, terhadap kekayaan alam saja tidak sensitif. Contoh terbaru, bagaimana sawit itu punya sendiri tapi pemerintah bertekuk lutut pada taipan,” tegasnya

“Yang saya tidak habis pikir kenapa ada gerakan Islamopobia di Indonesia, padahal kita negara mayoritas muslim. Orang orang yang melontarkan kebencian terhadap Islam ternyata muslim juga,” tegasnya.

Adhie mengaku baru sadar ketika  muncul kasus UAS, kenapa baru muncul seolah olah Islamopobia, padahal Singapura tidak phobia terhadap agama apapun.

“Singapura tidak phobia terhadap Islam. Ini persoalan dalam negeri Indonesia. Masyarakat selalu disibukkan oleh urusan agama lalu melupakan kegagalan kegagalan pemerintah yang makin parah,” tegasnya.

Apalagi lanjut Adhie, sehari sebelum penangkapan UAS, ada penangkapan Lin Che Wei, lalu kemudian beritanya hilang. Kita tahu Lin Che Wei bagian dari mafia minyak goreng.

“Siapa yang bermain kita paham, cuma karena kita tidak berada di dalam struktur ketatanegaraan, ya kita hanya bisa mengungkapkan temuan dan kecurigaan itu,” paparnya.

Munculnya Islamopobia yang terstruktur, sistematis dan masif ini dimulai sejak pemilihan gubernur DKI sampai hari ini. Umat Islam dibikin gaduh. Selama kurun waktu itulah sumber daya alam dieksploitasi secara gila gilaan. Hukum diperalat untuk memudahkan penguasaan sumber daya alam oleh oligarki,” pungkasnya. [FNN]