Keringnya Peredaran Uang Dikeluhkan Jokowi, Said Didu: Kebijakanmu Sendiri Penyebabnya

eramuslim.com – Muhammad Said Didu angkat suara terkait pernyataan Presiden Jokowi yang merespons peredaran uang yang semakin kering.

Banyak yang menyebut keringnya peredaran uang sebagai dampak dari banyaknya utang negara yang dilakukan secara ugal-ugalan.

Menyikapi hal ini, Said Didu menyatakan bahwa utang pemerintah dan BUMN adalah hasil dari kebijakan yang dilakukan oleh Jokowi sendiri.

“Ampun, yang bikin utang pemrintah dan BUMN adalah kebijakanmu,” ujar Said Didu dalam keterangannya di aplikasi x @msaid_didu (9/5/2024).

Ia juga menegaskan bahwa kebijakan terkait perusahaan pinjaman online (pinjol) juga merupakan kebijakan dari Jokowi.

“Yang bikin kebijakan pinjol adalah kebijakanmu,” cetusnya.

Said Didu kemudian menyatakan keheranannya melihat Presiden Jokowi yang belakangan ini mengeluhkan hal tersebut, mengingat kebijakan tersebut juga berasal dari pemerintah yang dipimpin olehnya.

“Kok bapak yang mengeluh?,” tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkap kekhawatirannya terhadap keringnya peredaran uang di dalam negeri menjelang akhir masa jabatannya sebagai kepala negara.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di atas 5 persen, Jokowi menyoroti masalah ini beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), posisi M2 pada Desember 2023 hanya tumbuh 3,5 persen year-over-year (yoy), jauh di bawah kondisi September yang mencapai 6 persen yoy.

Menurut Jokowi, hal ini terjadi karena Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan BI menerbitkan terlalu banyak instrumen.

Seperti Surat Berharga Negara (SBN), Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI).

Jokowi menyoroti bahwa fenomena ini menjadi perhatian serius, mengingat implikasi ekonomi yang mungkin terjadi di masa mendatang.

(sumber: fajar)

Beri Komentar