Komnas HAM Minta Jokowi Perhatikan Keluarga Siyono

Eramuslim.com – Genap setahun, Siyono ditangkap dan meninggal saat berada dalam pengamanan Densus 88. Masih berstatus terduga, warga Klaten ini meregang nyawa sebelum aparat membuktikan tuduhan keterlibatannya dalam organisasi teroris.

Sepeninggal imam masjid Muniroh itu, istri Siyono, Suratmi masih berjuang melanjutkan kehidupannya. Dia harus menghidupi 5 anak yang masih terbilang kanak-kanak di Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten.

Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution menyoroti kondisi keluarga Siyono tersebut. Menurutnya, akibat dari keteledoran atau kesalahan aparat negara, istri dan anak-anak Siyono harus berjuang tanpa ayahnya.

Kenapa abi gak pernah pulang kak…

“Harus diperhatikan kondisi keluarga yang ditinggalkan, bagaimana menghilangkan shock dari anak dan istri almarhum Siyono. Kami (Komnas HAM) sebetulnya sudah mendorong negara bagaimana negara memperlakukan keluarga,” kata Maneger kepada Kiblat.net, Rabu (8/3).

Komnas HAM, Maneger menjelaskan, memberikan dua rekomendasi kepada negara untuk mengurusi keluarga Siyono. Pertama, negara diminta untuk melakukan trauma healing terhadap anak-anak almarhum Siyono yang masih kecil. Terapi psikologi dinilai penting agar tidak terjadi kekerasan berkelanjutan.

“Jika tidak disembuhkan, dalam banyak kasus, kekerasan itu akan tersimpan dalam memori. Jika tidak disembuhkan, luka dari apa yang mereka lihat, apa yang mereka rasakan, mereka akan tumbuh menjadi pelaku-pelaku kekerasan” ungkapnya.

Kedua, Maneger menyarankan untuk turut memperhatikan bagaimana kelanjutan kehidupan anak-anaknya almarhum Siyono. Ia menyarankan pemerintah mengambil tanggung jawab mereka, misalnya dengan menjamin pendidikan dan kesehatan mereka jadi tanggung jawab negara.(jk/kbn)