Kritik Presiden, Warga Mesir Di Penjara Lima Tahun

Menurut laporan The New York Times, Rabu (25/4), ada sedikit diskusi tentang penyesuaian seperti itu sejak saat itu. Namun para pejabat Mesir telah mengisyaratkan bahwa mereka bermaksud untuk melanjutkan dengan metode tanpa kompromi yang menyinggung sedikit perbedaan pendapat.

Abdel Moneim Aboul Fotouh, seorang Islamis yang masuk akal yang bergabung dalam kontestasi pemilihan presiden 2012, terus ditahan. Ini adalah indikasi betapa sedikit area yang ada untuk suara oposisi.

Pada Senin (23/4), Kementerian Luar Negeri mengecam keputusan oleh UNESCO, kelompok budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa. UNESCO memutuskan untuk memberikan hadiah kebebasan pers tahunan kepada Mahmoud Abou Zeid, seorang wartawan foto yang juga disebut sebagai Shawkan yang telah ditahan tanpa biaya selama 4,5 tahun.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri, Ahmed Abu Zeid, menuduh UNESCO mengabaikan aturan hukum dalam menganugerahkan penghargaan pada seorang tahanan. Tim hak asasi manusia mengatakan jurnalis itu adalah tipikal 1.000 orang Mesir yang ditahan selama berbulan-bulan, biasanya bertahun-tahun, tanpa pengadilan di penjara yang penuh.

Sementara pekan lalu, pemimpin redaksi sebelumnya Al Masry Al Youm dibebaskan dengan jaminan. Tentu saja itu merupakan salah satu surat kabar yang paling banyak dibacadi Mesir. Dia sedang diselidiki bersama dengan delapan wartawan atas headline surat kabar mereka tentang perlindungan pemilu.

Kasus ini dipicu oleh Samir Sabry, seorang pengacara non-publik yang telah memperkenalkan beberapa keadaan bertentangan dengan kritikus Sisi di dalam media informasi. Secara terpisah, editor kepala sebuah situs web yang menerjemahkan artikel New York Times tentang pemilihan tetap berada dalam tahanan.(kk/itoday)