Laporkan Semen Tiongkok ke KPPU, Andre Gerindra: Pak Jokowi, Bangun dari Tidur!

Juru bicara Prabowo Subianto – Sandiaga S Uno di Pilpres 2019 itu menambahkan, berdasarkan simulasi yang dibuat oleh FSP-ISI, harga semen yang ditawarkan perusahaan Tiongkok jauh lebih rendah dari ongkos produksinya. FSP-ISI membuat simulasi itu menggunakan data pasar.

“Harga modal per sak semen Rp 53.000, namun semen Tiongkok dijual di harga Rp 45.000. Data yang kami gunakan adalah data dari pasar,” beber Andre.

Lebih lanjut Andre mengatakan, praktik jual rugi oleh perusahaan Tiongkok itu dalam jangka pendek memang menguntungkan konsumen. Namun, katanya, praktik itu untuk jangka panjangnya bisa mengancam industri semen dalam negeri.

Salah satu contoh adalah kasus matinya Semen Tarjun Indocement di Kalimantan Selatan. Dahulu, semen Tarjun Indocement dijual di harga Rp 53.000.

Namun, semen dari Tiongkok dujual di harga Rp 50.000. Setelah Tarjun Indocemen mati, semen asal Tiongkok dijual dengan harga lebih mahal.

“Begitu pabrik Tarjun di Kalimantan Selatan mati, harga semen Tiongkok dikerek ke angka Rp 65.000 per sak. Inilah yang ditakutkan bila nanti semen lokal mati,” sambung Andre.

Karena itu Andre mengharapkan KPPU segera menindaklanjuti bukti-bukti itu dan mengusutnya. Dia juga mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar segera bersikap.

“Pak Jokowi, segera bangun dari tidurnya, karena industri semen Indonesia ini sedang di ujung tanduk,” tandas Andre. [nn]