Lebaran Duluan! Jemaah Aolia di Gunung Kidul Shalat Idul Fitri Hari Ini, Ternyata Ini Alasannya

eramuslim.com – Idul Fitri 1445 Hijriah memang tinggal menghitung hari, walau Jamaah Islam Masjid Aolia Padukuhan Panggang III, Giriharjo, Panggang, Kabupaten Gunungkidul, telah melaksanakan salat Idul Fitri, Jumat (5/4) April 2024, pukul 07.00 WIB.

Pantauan Radar Jogja di lokasi, dengan menggunakan baju kokoh dan memegang sajadah, nampak ratusan jamaah berbondong-bondong ke masjid Aolia untuk mengikuti pelaksanaan sholat Idul Fitri 1445 Hijriah.

Setidaknya, ada dua masjid di dusun itu telah melaksanakan ibadah Sholat Idul Fitri dengan durasi 30 menit yang dilanjutkan dengan mendengarkan khutbah dan berdoa bersama.

Sekilas tidak ada yang berbeda dari pelaksanaan sholat Idul Fitri oleh jamaah masjid Aolia, ibadah diawali dengan gemruh takbir dari ratusan jamaah, kemudian salat dua rakaat, lalu salam-salaman antara jamaah.

Namun begitu, waktu pelaksanaan jauh mendahului ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah.

Salah seorang jamaah Rahmad Yanto mengatakan, penentuan waktu Ramadhan jamaah masjid Aolia mengikuti guru sekaligus imam masjid KH.

Menurutnya, Raden Ibnu Hajar Sholeh atau Mbah Benu memutuskan pelaksananaan lebih awal ibadah puasa dan salat Idul Fitri sudah sering dilakukan jamaah Masjid Aolia.

“Sekitar jam 7 tadi kami melaksanakan sholat Idul Fitri,” ujar Rahmad usai melaksanakan salat di masjid Aolia.

Rahmad Yanto mengaku, pelaksanaan salat Idul Fitri bukan hanya di masjid Aolia, melainkan di beberapa tempat yang mengikuti arahan dari Mbah Benu atau Kiai Haji Ibnu Hajar Pranolo.

“Kami kan sudah melaksanakan ibadah puasa sejak 7 Maret 2024 kemarin, hari ini melaksanakan salat Idul Fitri,” ucapnya.

Sementara itu, Mbah Benu mengaku, pelaksanaan salat Idul Fitri 1445 Hijriah hari ini bukan hanya di Kabupaten Gunungkidul, melainkan dilaksanakan di berbagai daerah lain yang mengikuti ajaran dari dirinya.

“Tidak hanya di sini (pelaksanaan sholat Idul Fitri) tapi di daerah lain juga sudah melaksanakan,” ujar Mbah Benu kepada awak media.

Mbah Benu mengaku, tidak mengetahui jumlah jamaah Islam masjid Aolia, namun dirinya memastikan semua jamaah di berbagai daerah lain juga telah melaksanakan salat Idul Fitri.

Meskipun berbeda dengan penentuan waktu yang dilaksanakan pemerintah, Mbah Benu menuturkan untuk selalu berpikiran baik akan ketentuan yang dilaksanakan oleh jamaah masjid Aolia.

“Mau disalahkan atau tidak, bagi kami tidak apa-apa. Semua itu urusan Tuhan,” pungkasnya.

Diketahui, jamaah Masjid Aolia juga melaksanakan awal puasa pada 7 Maret 2024. Penentuan waktu Ramadhan didasarkan pada perjalanan spritirual dari Mbah Benu.

 

(Sumber: Jawapos)

Beri Komentar