Madu Saffron dari Tersangka Teroris untuk Densus 88

‘Saya bukan istri teroris’“SAYA bukan istri teroris,” kata Jamilah, Jumat 26 November 2021. Saya melihat parasnya, tegar, tak canggung bercerita.Kami berbicara di ruang tamu. Duduk di sebelahnya pria berewok, berkaca mata, dengan paras khas Timur Tengah, Ibrahim namanya. Putra Farid Okbah itu sejatinya masih menjadi mahasiswa di Kairo, Mesir.

“Saya biasa-biasa saja ke tetangga, tidak merasa jadi istri teroris. Ketemu orang juga tidak minder.”

Dua hari sebelum suaminya ditangkap, ibu Jamilah—mertua Farid Okbah—meninggal dunia, Ahad, 14 November. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat takziah ke rumah duka.

“Saya lagi dalam perjalanan ke sana, tunggu dulu,” pinta Anies lewat sambungan telepon ke adik Jamilah.

Almarhum sedianya hendak diberangkatkan ke pemakaman tapi ditunda, menunggu kehadiran Anies. Kala gubernur datang, jenazah langsung dibawa ke pemakaman.

“Cuma salaman doang, tidak ngomong apa-apa,” tutur Jamilah.

Anies bukan satu-satunya tokoh atau pejabat yang terabadikan bersama Farid Okbah melalui foto. Mantan penguasa Orde Baru Soeharto, Tito Karnavian, dan Ridwan Kamil, juga pernah berfoto bersama Okbah seperti yang diunggah ke akun Instagramnya.

Pun Jokowi, Farid sempat menemuinya di istana, Senin 29 Juni 2020. Dia datang bersama lima perwakilan lain, salah satunya Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia, Usamah Hisyam.

Farid diajak Usamah karena dinilai mahir berdakwah. Ada lima hal yang disampaikan Farid kepada Jokowi dalam pertemuan itu. Pertama, tegakkan salat dan kebenaran. Kedua, tegakkan keadilan. Ketiga, pilih orang yang tepat. Keempat, basmi korupsi. Kelima, pemerataan ekonomi agar tidak terjadi kesenjangan.

“Saya bicara sama Pak Presiden Jokowi jauh lho dari ajudannya. Ajudannya di sebelah sana, saya bisa bicara empat mata,” cerita Farid Okbah ke keluarga.

Lantaran pertemuan-pertemuan dengan banyak petinggi negara itulah, kelompok-kelompok puritan mengambil jarak dari Farid.

“Dia malah dituduh penjilat, cebong, atau apa,” kata Ibrahim kepada saya.

Jamilah mengimbangi pernyataan putranya, bahwa Farid sebenarnya dijauhi oleh kelompok-kelompok puritan tentang perjuangan politik Islam.

“Saya yakin dan haqulyakin, karena melihat ainul yakin, jadi ya sudah, saya enggak merasa dia teroris.”

“Kalau Abi anggota JI, densus bisa tidak membuktikan kapan dia dibaiat? Siapa yang membaiat? Jangan asal tuduh,” tambah Ibrahim.