Menaikkan Iuran BPJS adalah Selemah-lemahnya Bentuk Tanggung Jawab Pemerintah

Eramuslim – Indonesia Butuhkan pemimpin yang punya gagasan besar disertai kemampuan membuat terobosan agar mampu menjalankan program sebesar dan sepenting BPJS Kesehatan.

Hal ini disampaikan Anggota DPD RI atau Senator Fahira Idris melalui keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Jumat (6/9/19).

“Menaikkan iuran adalah selemah-lemahnya bentuk tanggung jawab pemerintah menyehatkan BPJS Kesehatan. Karena artinya sama saja melempar tanggung jawab ke rakyat. Yang ditunggu dan dibutuhkan rakyat itu terobosan, bukan kenaikan iuran,” katanya.

Menurut Fahira, opsi kenaikan iuran justru akan menjadi preseden tidak baik dalam perjalanan BPJS Kesehatan ke depan. Alih-alih mampu menyehatkan BPJS Kesehatan, kenaikan iuran akan selalu menjadi pembenaran jika ke depan defisit semakin membengkak. Padahal persoalan utama BPJS Kesehatan ada di kemauan politik pemerintah dan reformasi manajemen pengelolaan BPJS Kesehatan.

“Saya melihatnya pemerintah ini mau mudah dan gampangnya saja. Kalau defisit, ya solusinya iuran dinaikkan. Gagasan dan terobosan lain untuk menyehatkan BPJS Kesehatan sama sekali tidak terdengar,” ujar Senator Jakarta ini.

Fahira mengingatkan pemerintah bahwa selain pendidikan, kesehatan adalah skala prioritas negara dalam menjalankan mandat dari rakyat, bukan infrastruktur apalagi pemindahan ibu kota. Pemerintah yang tidak kompeten mengurus kesehatan rakyatnya sama saja tidak mampu menjalankan amanat konstitusi.