Mentan Sebut Mie Instan Akan Naik 3 Kali Lipat, Bos Indofood: Sangat Berlebihan

eramuslim.com – Franciscus Welirang selaku Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang merupakan produsen Indomie menjawab ucapan Menteri Pertahanan (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang menyebutkan harga mie instan akan naik tiga kali lipat.

Franciscus Welirang mengatakan masalah kenaikan mie instan bisa saja terjadi namun ucapan akan naik tiga kali lipat dari harga normal dianggap terlalu berlebihan.

“Harga mie instan bisa saja naik, bisa saja. Tapi kalau ada pernyataan yang mengatakan bisa 3 kali lipat, itu berlebihan. sangat-sangat berlebihan,” ujar Franciscus Welirang saat dihubungi, dikutip dari detikcom, Rabu 10 Agustus 2022.

Selanjutnya, bos Indofood ini berpendapat Indonesia adalah negara pengimpor gandum dan beberapa negara di dunia saat ini sedang panen gandum. Oleh karena itu, ia yakin tidak akan memberikan dampak yang besar untuk harga mie instan di tanah air.

“Hari ini di bulan, dari bulan Juli-Agustus, Amerika, Kanada, Panen. Rusia panen, nanti sebentar lagi Argentina panen. Nggak usah diributin lah. Nggak ada yang perlu ditakut-takutin kepada konsumen kita,” kata Franciscus Welirang.

Lebih lanjut lagi, Franciscus Welirang meminta kepada pemerintah agar tidak memberi rasa cemas kepada konsumen mie instan di Indonesia. Ia kembali menegaskan bahwa harga gandum dunia sudah mencapai level tinggi yang berarti tidak akan mengalami kenaikan lagi.

“Saya kira nggak perlu ditakut-takuti lah rakyat ya (soal harga mie instan). Harga gandum memang sudah yang tertinggi hari ini. Ya susah, tidak akan naik lagi, saya tidak melihat harga gandum internasional akan lebih tinggi dari hari ini,” pungkas Franciscus Welirang.

Sebagai informasi, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sebelumnya berujar bahwa masyarakat harus bersiap akan kenaikan drastis harga mie instan. Syahrul Yasin Limpo bahkan melontarkan ucapan bahwa harga mie instan akan naik tiga kali lipat dari harga normal.

“Belum selesai dengan climate change, kita dihadapkan Perang Ukraina-Rusia, di mana ada 180 juta ton gandum nggak bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mie banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3x lipat,” papar Syahrul Yasin Limpo. [Terkini]