Menteri Serba Bisa ‘LBP’ Nantang Cium Kaki Soal Utang Indonesia

Menurut Rizal tingkat CDS Indonesia meningkat cukup drastis, dari posisi 80 di Januari 2018 menjadi 144 pada hari ini. Menurutnya jika CDS Indonesia kembali naik, rating investasi Indonesia bisa kembali turun.

Nilai CDS saat ini menjadi indikator fundamental yang paling dicari para investor besar dan para fund manager di seluruh dunia. Nilai CDS suatu negara bisa menjadi acuan sebagai indikator forex paling akurat untuk memprediksi pergerakan mata uang negara tersebut dalam medium/long-term.

“Kemudian ada indikator yang disebut country vulnerability index atau indeks kerentanan. Sekarang kita nomor dua paling beresiko. Artinya kalau terjadi sesuatu paling gampang digoyang. Saya tidak pernah tuh lihat pejabat Indonesia lihat dua indikator penting itu,” jelas Rizal.

Belum lagi utang Indonesia kembali meningkat. Menurutnya indikator-indikator itu bisa menjadi sentimen bagi investor asing untuk terus menarik dananya dari Indonesia. Jika itu terjadi maka ekonomi Indonesia semakin terbebani. Sebab pasar modal Indonesia masih dikuasai investor asing. Rizal juga mengingatkan, jika Indonesia terjadi krisis, maka hindari bantuan dari IMF. Belajar dari kejadian krisis ekonomi 1998, Indonesia terjerat utang dengan IMF yang sulit untuk dilepaskan. “Saya sengaja mengulang-ulang, hati-hati dengan IMF, dia membuat hancur kita,” kata Rizal. Sebelumnya Rizal juga menyebut utang pemerintah sudah masuk kategori gali lubang tutup jurang. (rmol)