Pentolan JIL Ini Kutuk Dosen Buzzer “Swinger”: Bawa-Bawa Nu dan Jokower Tapi Kelakuan Bejat!

Ia mengaku sering dihantui oleh fantasi seksnya tentang swinger. Bahkan untuk melancarkan aksinya, ia tega mencatut nama institusi besar yakni Ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan UGM.

Berikut pengakuan yang ia posting ke Facebook:

Terimakasih temen-teman yang sudah mau mendengarkan video ini. Saya membuat rekaman ini dengan kesadaran penuh dan tanpa paksaan dari siapapun.

 

Saya bambang arianto ingin menjelaskan bahwa pernyataan saya mengenai rencana penelitian tentang swinger kepada banyak perempuan adalah bohong, karena sesungguhnya saya lebih ingin berfantasi swinger secara virtual semata. Hal itu dikarenakan kata swinger sering menghantui saya disetiap waktu.

 

Selain berfantasi secara virtual tentang swinger, saya juga pernah melakukan pelecehan secara fisik. Secara khusus saya meminta maaf kepada seluruh korban baik dari kampus UGM Bulaksumur maupun yang lain yang pernah menjadi korban pelecehan saya baik secara fisik, tulisan maupun verbal sehingga menimbulkan trauma. Saya juga minta maaf kepada NU dan UGM karena selama ini menyalahgunakan nama NU dan UGM dalam mencari target.

 

Secara umum saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan berjanji tidak lagi melakukan kebohongan ini.

 

Apa yg saya lakukan selama ini tidak diketahui oleh Istri saya. Setelah ini saya akan menceritakan kepada istri saya dan meminta dia mendampingi saya dalam melakukan terapi secara intensif ke Psykolog maupun Psykiater agar bisa terbebas dari penyimpangan ini. Kemudian terakhir saya berjanji untuk tidak melakukan hal ini lagi dan bila terbukti melakukan lagi saya siap menerima semuala konsekuensi hukum.

Sering Lecehkan FPI

Selama ini akun Twitternya @BamsBulaksumur dikenal oleh netizen sebagai buzzer pendukung Jokowi dan Ahok yang kerap menyerang Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.

Saat terjadi kerusuhan di Manokwari, Papua pada 19 Agustus 2019 lalu, melalui akun Twitternya, @BamsBulaksumur, Bambang berkicau menyudutkan FPI. Padahal kerusuhan Manokwari tidak ada kaitannya dengan FPI.

“Tiati dengan provokasi yang sengaja ingin membuat kekacauan. Terutama hoax di media sosial yang sengaja disebar oleh buzzer radikalis. Mari kita utamakan persatuan bangsa. Kami cinta Papua dan Indonesia #KitaSatuIndonesia #BubarkanFPI,” tulis @BamsBulaksumur. (*)