Perang China India Bisa Pecah di Mulut Selat Malaka, Indonesia Bahaya

Perlu diketahui, India merupakan pemegang hak kedaulatan laut atas mulut Selat Malaka karena India menguasai perairan Kepulauan Andaman dan Nicobar.

Berdasarkan catatan, sebagian besar impor minyak China dari Teluk Persia, Venezuela dan Angola melintasi Selat Malaka. Di selat sempit itu salah satu jantung ekonomi China dipertaruhkan.

Saking takutnya China dengan potensi penutupan mulut Selat Malaka oleh militer India, mereka telah menyiapkan jalur alternatif seperti membuka Jalur Sutera Kutub melalui rute laut utara di Arktik. China juga membangun pelabuhan baru di Pakistan sebagai rute ekonomi darat.

Tapi lihat saja, jalur alternatif itu ternyata menelan biaya yang besar karena berbagai kendala. Untuk membangun Pelabuhan Baru di Gwadar, Pakistan, China menggelontorkan dana 7,2 miliar Dolar Amerika.

Jadi China tak cuma membangun pelabuhan tapi juga jalur kereta api yang menghubungkan Gwadar ke Kashgar, China. Sayangnya Gwadar sangat rentan mendapat serangan udara militer India. Dan tentunya China lagi-lagi masih membutuhkan kekuatan politik dan militer sebab melibatkan negara ketiga.

Sementara Jalur Sutera Kutub lumayan tak rumit, karena memang berdasarkan Kebijakan Kutub Utara 2018, China menegaskan bahwa mereka adalah bagian dari negara yang berada dekat Arktik. Jalur ini juga telah bisa dilalui karena es mulai mencair, malahan pada 2013 kapal China sudah pernah berhasil menyeberangi kutub.

Sekarang pun China sedang melakukan pembangunan pelabuhan di Kutub Utara dan itu memudahkan mereka untuk memasuki wilayah Eropa, karena terhubung pada satu daratan yang sama. Sisi ini China menguntungkan untuk ekspornya, rute darat sudah mulai dikembangkan.

China bahkan sudah menciptakan pemecah es pertama kali, buatan lokal bernama Xue Long 2 pada 2018. Kapalnya saja dibangun dengan melibatkan ahli dari Finlandia Aker Arctic.

Hanya saja sepertinya China masih lebih tertarik melintasi Jalur Sutera dia Selat Malaka. Mereka sangat sadar ancaman militer India. Karena itulah sejak beberapa waktu lalu China sudah membangun pangkalan militer di tanduk Benua Afrika, tepatnya di Djibouti.

Pendirian pangkalan militer ini ditujukan memang untuk mengantisipasi ancaman hadangan kapal angkatan bersenjata India di mulut Selat Malaka. Karena dengan adanya pangkalan militer, militer China dengan mudah menghimpun kekuatan untuk menggempur militer India jika benar-benar mau memblokir pintu masuk Selat Malaka.

Nah, jika India nekat melakukan penutupan pintu Selat Malaka dengan kekuatan militer untuk menghadang kapal-kapal ekonomi China. Dan ditambah China juga nekat mengerahkan pasukan untuk menggempur militer India di perairan itu, maka yang harus paling waspada adalah tiga negara penguasa Selat Malaka. Yakni Indonesia, Malaysia dan Singapura.

Sebab jika konfrontasi China dan India pecah di pintu masuk Selat Malaka, tentu saja membahayakan keamanan ketiga negara, terutama Indonesia. Sebab mulut Selat Malaka berada tak jauh dari daratan ujung paling barat Sumatera.

Apalagi rencananya China akan mengerahkan kapal selam nuklir ke Djibouti untuk memperkuat armada perang Samudera Hindia dan mengamankan jalur perdagangan internasional mereka yang akan melintasi Selat Malaka. [end]