Polemik Becak DKI, Jubir Gus Dur: Mengerikan, Mereka Anti Orang Miskin, Bukan Kemiskinan!

SONY DSC

Eramuslim.com – Tugas penyelenggara negara adalah memerangi kemiskinan, bukan memerangi rakyat miskin dengan mematikan matapencahariannya.

Penegasan itu disampaikan mantan juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi, menyikapi polemik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal operasional becak di Jakarta.

“Polemik becak. Esensi dari polemik soal becak membuktikan mereka benci orang miskin dan bukan anti-kemiskinan. Mengerikan!” tegas Adhie Massardi di akun Twitter @AdhieMassardi.

Faktanya, tidak hanya buzzer atau pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maupun Ketua ICMI Jimly Assidiqie, mantan Gubernur DKI Sutiyoso pun menyoal pengoperasian becak di Jakarta.

Menurut Sutiyoso, rencana Anies mengoperasikan becak di ibu kota bakal memicu urbanisasi besar-besaran atau perpindahan massal orang-orang dari desa ke Jakarta.

Anies menanggapi komentar Sutiyoso. Anies meminta publik tidak membayangkan Jakarta era tahun 1970 atau 1980-an ketika mendengar kata becak. Sebab kini kondisi Jakarta sudah jauh lebih maju dengan ragam alternatif transportasi umum. Sehingga kekhawatiran soal urbanisasi dipastikan tak bakal terjadi.

“Jangan membayangkan seperti tahun 80-an atau 70-an, belum ada ojek, belum ada taksi banyak, belum juga ada ojek online. Kita begini tuh karena melihat becak dengan memori kita yang dulu, padahal kita hidup di tahun 2018,” kata Anies di Balai Kota (19/01).

Anies menegaskan jika kembali beroperasinya becak di Jakarta bukan untuk transportasi konvensional seperti zaman dahulu. Becak hanya diperuntukkan sebagai wisata.

Pernyataan Anies itu diamini Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. “Setuju Pak Gubernur!@aniesbaswedan becak untuk memori dan sejarah… dan memelihara kerinduan kita tentang masa lalu…” tulis Fahri di akun @Fahrihamzah.(kl/ito)