Rizal Ramli soal Wishnutama dan Wamen Angela: Mereka Tidak Ada Kapabilitas!

Masuknya Wishnutama dan Angela Tanoesoedibjo ke kabinet Jokowi, dianggap Rizal Ramli sebagai sarana bagi-bagi hadiah tanpa perhatikan kapabilitas ( YouTube Macan Idealis)

Mulanya Rizal Ramli dan Vasco Ruseimy membahas kabinet Jokowi di periode pertama kepemimpinannya.

Rizal Ramli memaklumi Jokowi yang kala itu sebagai orang yang masih baru menjadi presiden.

“Pada waktu kabinet pertama saya maklum, karena dia kan orang baru dari Solo enggak kenal orang,” kata Rizal Ramli.

Rizal Ramli mengaku banyak orang-orang yang menitipkan kepentingan pada Jokowi kala itu.

“Yang kedua banyak titipan dari yang kuasa-kuasa (penguasa-penguasa) di sampingnya,” jelas Rizal Ramli.

Ketika Jokowi kembali menjadi presiden untuk kedua kalinya, Rizal Ramli berharap Jokowi dapat berharap dari kesalahan yang lalu.

“Nah saya berharap yang kedua dia belajar,” kata Rizal Ramli.

Rizal Ramli berharap Jokowi dapat belajar bahwa kegagalannya mencapai misi di periode pertama diakibatkan tidak adanya keselarasan antara menteri yang ia tunjuk dengan visi yang ingin dicapai.

“Ternyata kegagalan dia atau ketidakberhasilan di beberapa program utama karena tidak ada konsistensi antara visi, strategi, dan pemilihan personalia,” papar Rizal Ramli.

Setelah menjabat lagi sebagai Presiden, Rizal Ramli menganggap Jokowi masih membagi-bagikan kursi menteri dan menyayangkan hal tersebut.

“Tetapi ternyata terulang lagi karena banyak yang cuman buat hadiah, jilid II ini,” kata Rizal Ramli.

Rizal Ramli kemudian menyebutkan siapa saja orang yang mendapat hadiah dari Jokowi.

“Hadiah kepada Hary Tanoe dikasih anaknya (Wakil Menteri pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo ),” sebut Rizal Ramli.

“Hadiah kepada Wishnutama (Menteri pariwisata), karena bawa stuntman dari korea waktu Asian Games,”

“Hadiah kepada anaknya Ginanjar (Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ) dan lain-lain,” imbuhnya.

Rizal Ramli menyebut orang-orang tersebut tidak memiliki kapabilitas yang baik untuk masuk ke kabinet Jokowi.

“Orang-orang yang sebetulnya kemampuannya sangat terbatas,” kata Rizal Ramli.

Kemudian Rizal Ramli mengatakan dirinya pernah mendengar ada perkataan dari Menteri pariwisata yang ingin mendirikan pariwisata muslim di Bali dan Toba.

“Sehingga Menteri pariwisatanya bilang mau bikin pariwisata muslim di Bali dan di Toba,” kata Rizal Ramli.

“Ya marah orang Bali dan orang Toba,” imbuhnya.

Rizal Ramli mempertanyakan hingga kapan kabinet yang menurutnya diisi oleh orang-orang yang tidak kompeten tersebut bisa bertahan.

“Akibatnya timbul pertanyaan, ini mau sampai mana kabinet seperti ini, kalau caranya begini,” tutur Rizal Ramli.[ljc]