Rizal Ramli: Tukang Pijat Saja Bisa Dagang Pengaruh dan Kekuasaan

eramuslim.com – Ekonom senior Rizal Ramli baru ini melontarkan pernyataan yang kontroversi. Melalui akun Twitternya, Rizal Ramli mengatakan bahwa ketika seorang yang berada dalam lingkaran kekuasaan, tentu memiliki peluang memberi pengaruh atas kebijakan.

Rizal menceritakan, saat era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), DPR melakukan interplasi atas kasus Bulog Gate. Semua mata tertuju pada Gus Dur sebagai dalang di balik kasus tersebut.

Namun, kata Rizal, pelakunya justru Suwondo, tukang pijat Gus Dur. Suwondo kemudian meyakinkan seorang pejabat Bulog berinisial S bisa diangkat menjadi Direktur Utama Bulog.

Akhirnya, ‘S’ menyogok Suwondo dengan uang sejumlah Rp 35 miliar. Masalahnya, setelah uang tersebut diberikan, yang diangkat justru Rizal Ramli, bukan ‘S’.

“Gus Dur kasus Bulog-Gate dibuat Pansus DPR, di-interplasi. Padahal pelakunya Suwondo, tukang pijat Gus Dur yg memperdagangkan pengaruh Gus Dur.”

“Dia yakinkan pejabat Bulog S, dia bisa atur GD (Gus Dur) utk angkat S jadi Dirut Bulog. S Sogok Tkg Pijat 35 M. eh.. RR (Rizal Ramli) yg diangkat Ketua Bulog,” cuit Rizal Ramli melalui akun Twitternya pada Kamis 27 Januari 2022.

Karena itu, menurut Rizal Ramli seorang seperti Suwondo saja bisa memberikan pengaruh kepada presiden bahkan mendapat sogokan Rp 35 Miliar, apalagi bila anak dan keluarga presiden sendiri.

“Lha kalau tukang pijat saja bisa memperdagangkan ‘pengaruh & kekuasaan’ Presiden sehingga dapat sogokan Rp 35 M,, apalagi kalau anak & keluarga Presiden yg dagang ‘pengaruh’?” tutur Rizal Ramli.

Rizal mencontohkan saat Dirut Garuda yang dianggapnya tunduk dan mewajibkan foto salah satu putra presiden di bungkusan snack Garuda sebagai tampilannya.

“Dirut Garuda aja manut wajibkan Snack-Gate, syukur sudah dibatalkan krn diramein,” tambah Rizal Ramli.

Rizal Ramli memang menjadi sosok yang sangat kritis terhadap perkembangan bisnis kedua putra Presiden Joko Widodo. Tidak jarang, Rizal menyebut banyak kejanggalan dalam bisnis kedua putra presiden.

Sebab menurutnya, mustahil mendapatkan suntikan dana besar bila tidak membawa nama Jokowi. [Terkini]